KONTAN.CO.ID - Kekerasan seksual pada anak menjadi salah satu masalah yang di khawatrikan orang tua. Tindakan ini cenderung mengalami kenaikan tiap tahunnya. Karenanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan panduan cara mencegah kekerasan seksual. Melalui unggahan di Instagram resmi Sahabat Keluarga, Kemendikbud memberikan pedoman Cerdas Cegah Kekerasan Seksual.
Di unggahan pada Kamis (06/08/2020), Kemendikbud fokus pada dampak kekerasan seksual. Unggahan tersebut merupakan seri kedua dari pedoman Cerdas Cegah Kekerasan Seksual. Ada tiga dampak yang dialami anak korban kekerasan seksual: Dampak fisik, psikologi, dan sosial.
Dampak fisik
Anak yang menjadi korban kekerasan seksual akan mengalami gangguan pola tidur. Mereka juga menderita gangguan pola makan dan imunitas menurun. Pada bagian kelamin dan anus, korban kekerasan seksual akan merasakan nyeri dan tidak nyaman. Anak akan mengalami perubahan perilaku positif. Mereka yang biasanya ceria dan sering membantu orang tua menjadi bersikap sebaliknya.
Baca Juga: Orangtua, 4 dampak negatif ini bisa timbul jika sering memarahi anak di depan umum Dampak psikologi
Selain dampak fisik, psikologi korban kekerasan seksual juga mendapatkan dampaknya. Mereka akan menarik diri dari kegiatan keluarga dan takut bertemu orang. Anak juga menjadi lebih sensitif saat berkomunikasi. Korban cenderung menyalahkan dan menyakiti diri sendiri. Beberapa kasus menyebabkan disorientasi seksual pada korban. Anak menjadi mudah tersinggung dan marah, serta cemas berlebihan. Mereka terus menerus merasa gelisah, rendah diri hingga depresi. Konsentrasi belajar menjadi menurun dan anak bisa mengalami trauma.
Dampak sosial
Dampak kekerasan seksual juga terjadi pada ranah sosial korban. Mereka menjadi malas mengikuti kegiatan sekolah hingga prestasi menurun. Anak menjadi sering membolos, menjauhi teman, hingga mem-
bully. Korban kekerasan seksual juga bisa menjadi pelaku kekerasan seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News