CILACAP. Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Jumat (9/1). mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku hingga hari Sabtu (10/1), pukul 19.00 WIB," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah. Tinggi gelombang 3-4 meter berpeluang terjadi di pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta, serta Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta. Gelombang tinggi tersebut terjadi akibat pengaruh daerah pusat tekanan rendah (low pressure) di daratan Australia bagian barat yang semakin menguat karena telah mencapai posisi 992 milibar. Selain itu, di Samudra Hindia barat daya Sumatra juga terdapat daerah pusat tekanan rendah yang saat ini masih bertahan di posisi 1.008 milibar. Gelombang tinggi juga dipengaruhi oleh pumpunan angin yang memanjang dari Samudra Hindia barat daya Sumatra menuju daerah pusat tekanan rendah di daratan Australia bagian barat. "Kekuatan dua 'low pressure' dan pumpunan angin itu saling tarik menarik sehingga mengakibatkan peningkatan kecepatan angin di wilayah pantai selatan Jateng-DIY yang berkisar 5-20 knots sedangkan di Samudra Hindia selatan Jateng-DIY berkisar 15-25 knots. Angin yang bertiup kencang ini berdampak pada peningkatan tinggi gelombang," jelasnya.
Awas gelombang tinggi di selatan Jateng dan DIY
CILACAP. Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Jumat (9/1). mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku hingga hari Sabtu (10/1), pukul 19.00 WIB," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah. Tinggi gelombang 3-4 meter berpeluang terjadi di pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta, serta Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta. Gelombang tinggi tersebut terjadi akibat pengaruh daerah pusat tekanan rendah (low pressure) di daratan Australia bagian barat yang semakin menguat karena telah mencapai posisi 992 milibar. Selain itu, di Samudra Hindia barat daya Sumatra juga terdapat daerah pusat tekanan rendah yang saat ini masih bertahan di posisi 1.008 milibar. Gelombang tinggi juga dipengaruhi oleh pumpunan angin yang memanjang dari Samudra Hindia barat daya Sumatra menuju daerah pusat tekanan rendah di daratan Australia bagian barat. "Kekuatan dua 'low pressure' dan pumpunan angin itu saling tarik menarik sehingga mengakibatkan peningkatan kecepatan angin di wilayah pantai selatan Jateng-DIY yang berkisar 5-20 knots sedangkan di Samudra Hindia selatan Jateng-DIY berkisar 15-25 knots. Angin yang bertiup kencang ini berdampak pada peningkatan tinggi gelombang," jelasnya.