JAKARTA. Harga daging ayam dan telur ayam ras mulai menanjak. Kenaikan harga produk unggas ini lebih cepat dari perkiraan semula.Awalnya, kenaikan harga telur dan daging ayam diramalkan pada akhir Juni. Tapi rupanya, berdasarkan data Pusat Informasi Pasar Unggas (Pinsar) akhir pekan lalu harga ayam broiler dengan ukuran 1,6 kg - 1,8 kg di tingkat peternak sudah ada di level Rp 12.900 per kg. Padahal, dua minggu sebelumnya, harga ayam jenis masih sebesar Rp 11.700 per kg. Ini artinya, dalam waktu 15 hari saja, harga ayam broiler di tingkat peternak sudah naik 10,25%.Sedangkan harga telur pada 13 Mei di tingkat peternak masih di kisaran Rp 13.500 per kg. Pada akhir pekan ini, harga telur di tingkat peternak sudah mencapai Rp 13.900 per kg.Amin Hasan Bukhari, Analis Senior dari Lembaga Studi Pertanian Agri Indonesia Jaya mengungkapkan, kenaikan harga daging dan telur ayam yang terjadi saat ini sebenarnya belum disebabkan karena peningkatan permintaan. "Kenaikan harga produk unggas ini karena harga sudah mencapai titik jenuh jual sehingga terjadi sedikit kenaikan harga," jelasnya kepada KONTAN Minggu (29/5).Ia menambahkan, konsolidasi harga saat ini juga disebabkan para peternak mulai mengurangi populasi unggas yang sudah tidak produktif sebagai antisipasi menjelang Lebaran nanti. Menurutnya, pengurangan populasi ini dilakukan untuk menyiasati kenaikan harga pakan ternak di saat permintaan belum meningkat. Sehingga, "Peternak bisa terhindar dari kerugian," kata Amin.Amin mencontohkan, harga pokok produksi untuk ayam broiler di tingkat peternak sekitar Rp 11.000 per kg. Kenaikan biaya produksi ini karena harga jagung yang naik. Catatan saja, kenaikan harga jagung menyumbang 30% dari biaya produksi unggas. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) Sudirman mengungkapkan kenaikan harga jagung membuat biaya produksi pakan ternak melambung. Sehingga harga pakan ternak ikut naik. "Saat ini harga jagung untuk industri pakan masih sekitar Rp 3.600 - Rp 3.700 per kg," ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Awas, harga daging ayam dan telur mulai naik
JAKARTA. Harga daging ayam dan telur ayam ras mulai menanjak. Kenaikan harga produk unggas ini lebih cepat dari perkiraan semula.Awalnya, kenaikan harga telur dan daging ayam diramalkan pada akhir Juni. Tapi rupanya, berdasarkan data Pusat Informasi Pasar Unggas (Pinsar) akhir pekan lalu harga ayam broiler dengan ukuran 1,6 kg - 1,8 kg di tingkat peternak sudah ada di level Rp 12.900 per kg. Padahal, dua minggu sebelumnya, harga ayam jenis masih sebesar Rp 11.700 per kg. Ini artinya, dalam waktu 15 hari saja, harga ayam broiler di tingkat peternak sudah naik 10,25%.Sedangkan harga telur pada 13 Mei di tingkat peternak masih di kisaran Rp 13.500 per kg. Pada akhir pekan ini, harga telur di tingkat peternak sudah mencapai Rp 13.900 per kg.Amin Hasan Bukhari, Analis Senior dari Lembaga Studi Pertanian Agri Indonesia Jaya mengungkapkan, kenaikan harga daging dan telur ayam yang terjadi saat ini sebenarnya belum disebabkan karena peningkatan permintaan. "Kenaikan harga produk unggas ini karena harga sudah mencapai titik jenuh jual sehingga terjadi sedikit kenaikan harga," jelasnya kepada KONTAN Minggu (29/5).Ia menambahkan, konsolidasi harga saat ini juga disebabkan para peternak mulai mengurangi populasi unggas yang sudah tidak produktif sebagai antisipasi menjelang Lebaran nanti. Menurutnya, pengurangan populasi ini dilakukan untuk menyiasati kenaikan harga pakan ternak di saat permintaan belum meningkat. Sehingga, "Peternak bisa terhindar dari kerugian," kata Amin.Amin mencontohkan, harga pokok produksi untuk ayam broiler di tingkat peternak sekitar Rp 11.000 per kg. Kenaikan biaya produksi ini karena harga jagung yang naik. Catatan saja, kenaikan harga jagung menyumbang 30% dari biaya produksi unggas. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) Sudirman mengungkapkan kenaikan harga jagung membuat biaya produksi pakan ternak melambung. Sehingga harga pakan ternak ikut naik. "Saat ini harga jagung untuk industri pakan masih sekitar Rp 3.600 - Rp 3.700 per kg," ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News