KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uang bukanlah kunci utama hidup bahagia. Namun, tidak punya uang bisa memicu penyakit jantung. Kita sering mendengar pepatah bahwa uang bukanlah segalanya. Faktanya, tak punya uang bisa berdampak buruk pada kesehatan kita. Baca Juga: Tidak Punya Uang Bikin Gairah Seks Turun?
Dampak buruk tak punya uang
Uang memang tak menjamin kebahagiaan. Namun, tak punya uang juga bisa memicu kesedihan. Dalam beberapa kasus, tak punya uang juga bisa mempengaruhi kondisi mental dan kesehatan fisik. Berikut berbagai efek negatif akibat tak punya uang: 1. Memicu gangguan kesehatan mental Tekanan finansial yang terlalu tinggi bisa mempengaruhi kesejahteraan emosional kita. Psikolog dari Los Angeles, Alex Melkumian, mengatakan tekanan finansial yang tinggi bisa memicu stres. "Seiring waktu, mengalami banyak tekanan finansial - terutama jika dikombinasikan dengan kurang tidur yang dapat menyebabkan stres - dapat menyebabkan trauma yang kompleks," kata Melkumian. Melkumian mengatakan bahwa depresi bisa terjadi pada semua orang. Namun, depresi lebih kuat terjadi pada populasi yang memiliki penghasilan rendah. 2. Memicu gangguan tidur Selain memicu stres, efek besar dari tekanan finansial adalah munculnya insomnia atau gangguan tidur. “Kurang tidur adalah salah satu tanda utama bahwa kita tidak seimbang,” kata Melkumian. Menurutnya, hal ini adalah cara tubuh kita untuk membunyikan alarm bahwa ada sesuatu yang salah. "Stres keuangan sangat mungkin menyebabkan masalah tidur," tambahnya. 3. Memicu penyakit jantung Seperti yang disebutkan sebelumnya, tekanan finansial bisa memicu stres. Stres itu sendiri bisa memicu serangkaian reaksi fisik, seperti detak jantung Anda bertambah cepat, otot tegang, dan pernapasan menjadi lebih cepat. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan hormon kortisol dan adrenalin saat stres terjadi. Jika respon tersebut terjadi dalam waktu lama, hal ini bisa memicu masalah kesehatan, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, nyeri otot, dan sejenisnya. Penelitian dalam American Journal of Preventive Medicine, menemukan bahwa orang yang memiliki stres finansial sedang hingga tinggi lebih mungkin mengalami penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang memiliki kondisi keuangan stabil. Kondisi tersebut bahkan setelah para peneliti mengontrol status sosial ekonomi, akses ke perawatan kesehatan, dan faktor risiko demografis dan klinis. Hal ini memang berlaku hubungan dua arah. Di sisi lain, tekanan finansial bisa memicu penyakit kronis. Akan tetapi, penyakit kronis itu sendiri juga bisa meningkatkan tekanan finansial, terutama bagi orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan.Bagaimana mencegah dampak buruk tersebut?
Selain bekerja dan berdoa agar kondisi keuangan membaik, kita bisa mencoba berdamai dengan keadaan untuk mencegah efek negatif tersebut.- Jaga kesehatan -hal ini bisa dilaukan dengan mengonsumsi makanan sehat dan olahraga teratur.
- Curhat dengan orang terpecaya - Anda bisa berbag kekhawatiran yang dirasakan dengan teman atau orang terpecaya. Namun, And aperlu mengidentifikasi siapa saja yang bisa Anda ajak bercerita dan mampu memberi saran positif.
- Buat anggaran - tulis semua pengeluaran Anda dan pemasukan yang Anda dapatkan. Jika perlu, batasi pengeluaran untuk sementara waktu. Ekspresikan emosi - Anda bisa mengekspresikan emosi atau kekhawatiran Anda melalui tulisan. Anda juga perlu mencatat masalah mana yang harus diatasi terlebih dahulu.