Awas, janji gombal investasi abal-abal!



JAKARTA. Tawaran investasi dengan iming-iming imbal hasil tinggi kian marak. Sebaiknya Anda jangan terlena, sebab bisa jadi tawaran imbal hasil nan menggiurkan itu hanya kedok untuk mengeduk duit dari masyarakat.

Apalagi kini kasus investasi bodong semakin banyak terkuak di berbagai daerah. Yang paling baru, ribuan nasabah juga terjebak investasi bodong PT Gemilang Reksa Jaya di Depok, Jawa Barat.

Menurut Febriansyah, Kepala Reserse Kriminal Polresta Depok, para nasabah telah menginvestasikan puluhan juta rupiah di Gemilang. Namun janji imbal hasil tinggi hanya bohong belaka.


Dus, mereka melaporkan ulah pengelola Gemilang ke kepolisian. "Kami sedang menyelidiki kasus ini," ujar Febriansyah kepada KONTAN, kemarin. Polisi juga sudah menyegel kantor Gemilang di Depok Grand City.

Asal tahu saja, Gemilang bergerak di bisnis multi level marketing (MLM). Perusahaan ini menjual paket investasi mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 50 juta.Perusahaan ini menawarkan imbal hasil lebih dari 100% kurang dari setahun setelah penyertaan dana. Siapa tak silau? Tak heran bila puluhan ribu orang beramai-ramai menyetorkan dana di Gemilang.

Yang jelas, penipuan investasi ala Gemilang Reksa Jaya menambah daftar panjang tawaran investasi bodong yang menelan ribuan korban. Sebelumnya, miliaran rupiah dana milik ribuan orang juga lenyap tenggelam di PT Gradasi Anak Negeri di Tangerang, Banten.

Gradasi menggaet nasabah dengan tawaran laba 10% per bulan dari nilai investasi minimal Rp 5 juta. Polisi sudah menetapkan lima pengurus Gradasi sebagai tersangka.

Masih di Tangerang, sekitar 120.000 orang juga terjebak investasi bodong Koperasi Langit Biru. Kabarnya, nilai investasi mereka mencapai Rp 6 triliun. Saat ini, polisi masih memburu si pemilik koperasi ini.

Di Yogyakarta, polisi juga tengah mengungkap tiga perkara penipuan berkedok investasi. "Dua kasus forex trading dan satu tawaran investasi emas," ujar Ani Pujiastuti, Kepala Bidang Humas Kabid Humas Polda Yogyakarta.

Maraknya penipuan berkedok investasi, terutama di daerah, memang memprihatinkan. Kendati ratusan kasus serupa terungkap ke publik, tetap saja muncul penipuan bermodus sama di banyak tempat dan menelan banyak korban. Maka itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Saud Usman Nasution, berharap pemerintah daerah ikut mengawasi perusahaan di daerah yang menawarkan investasi berimbal hasil tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini