Jakarta. Kekeringan pada 2015 diprediksi akan lebih parah dibandingkan tahun lalu. Puncak kekeringan akan terjadi pada November 2015. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kekeringan telah melanda 12 provinsi, 77 kabupaten atau kota, dan 526 kecamatan. Kekeringan ini merupakan dampak meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya atau biasa disebut dengan El Nino pada Juli hingga November 2015. "Ini akan berdampak buruk pada lahan pertanian seperti puso, sehingga untuk mengatasi permasalahan ini, BNPB menyediakan dana siap pakai sebesar Rp 75 miliar untuk mengatasi kekeringan jangka pendek," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (28/7).
Awas, kekeringan 2015 lebih parah dari 2014
Jakarta. Kekeringan pada 2015 diprediksi akan lebih parah dibandingkan tahun lalu. Puncak kekeringan akan terjadi pada November 2015. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kekeringan telah melanda 12 provinsi, 77 kabupaten atau kota, dan 526 kecamatan. Kekeringan ini merupakan dampak meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya atau biasa disebut dengan El Nino pada Juli hingga November 2015. "Ini akan berdampak buruk pada lahan pertanian seperti puso, sehingga untuk mengatasi permasalahan ini, BNPB menyediakan dana siap pakai sebesar Rp 75 miliar untuk mengatasi kekeringan jangka pendek," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (28/7).