PATAH HATI - Patah hati yang tidak ditangani dengan baik bisa memicu tiga gangguan kesehatan ini. Patah hati membuat orang merasa sedih, kecewa, putus asa, dan kesakitan.
Baca Juga: 3 Olahraga Ini Diklaim Jitu Mengatasi Insomnia atau Susah Tidur di Malam Hari Mengutip dari Health Shots, patah hati yang tidak diatasi dengan benar bisa menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental. Hasil sebuah penelotian yang diterbitkan dalam Journal of Neurophysiology menunjukkan bahwa putusnya hubungan romantis dan kehilangan menyebabkan ketidaknyamanan yang sangat besar pada individu. Mereka akan kesulitan mengontrol emosi. Dalam kasus yang ekstrim, orang yang patah hati bisa memicu bunuh diri. American Heart Association mengatakan patah hati bisa menyebabkan sesuatu yang disebut sindrom patah hati. Gejala dari sindrom ini adalah nyeri dada, bisa mirip dengan serangan jantung.
Patah hati mempengaruhi kesehatan mental
Dr Imran Noorani, psikolog menjelaskan bahwa patah hati bukan sekedar ekspresi metaforis, tapi juga terwujud secara fisik. Ketika seseorang mengalami tekanan emosional, otak mengaktifkan respons stres, melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Hormon ini yang dimaksudkan untuk situasi lawan atau lari jangka pendek, bisa menjadi kronis dalam konteks rasa sakit emosional yang berkepanjangan yang menyebabkan gangguan pada berbagai fungsi tubuh.
Tiga akibat fisik patah hati
Berikut tiga akibat fisik yang disebabkan oleh patah hati: 1. Tekanan darah tinggi dan detak jantung Stres kronis bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan detak jantung, dan dalam jangka panjang bisa memicu penyakit kardiovaskular. "Secara psikologis, patah hati mengaktifkan bagian otak yang terkait dengan rasa sakit fisik, menjelaskan mengapa orang sering menggambarkan rasa sakit emosional akibat patah hati sebagai rasa sakit atau rasa berat di dada," jelas Noorani. 2. Melemahkan kekebalan tubuh Patah hati bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh karena dipengaruhi berkembangnya hormon stres yang tak kunjung hilang.
3. Susah tidur Tekanan emosional bisa menyebabkan insomnia atau gangguan pola tidur, memperburuk perasaan lelah dan berkontribusi pada melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Ini Perbedaan Bad Mood, Sedih, dan Depresi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati