Awas, penguapan bisa merusak kulit wajah



Jakarta. Steaming atau diuap sudah identik sebagai jenis perawatan kulit. Dengan menyebutkan kata itu saja, langsung terbayang ruang spa yang  yang bersih, nyaman dan glamor. Namun, ternyata steaming bisa berakibat buruk pada kulit Anda.

Dilansir dari Refinery29.com, Mary Schook, seorang aesthetician New York, mulai menyadari bahwa kulit yang sering diuap mengalami pengenduran. Walaupun  steaming telah menjadi bagian yang integral dengan perawatan kulit, tapi beberapa ilmuwan seperti Dee Anna Glaser yang merupakan profesor dermatologi dari Saint Louis University dan Clinical Chief Emergency Medicine di Washington University, Rob Poirer, mempertanyakan manfaatnya.

Schook adalah seorang anti-steaming, dia hanya menggunakan air dingin atau suhu ruang untuk kliennya. “Aku percaya bahwa panas membuat kulit rileks dengan cara yang salah. Aku tidak tahu pastinya hingga laporan terbaru menujukan bahwa panas dapat menghancurkan kolagen dan mempercepat penuaan,” jelasnya.


Dermatologist, Elizabeth Tanzi, juga mengatakan bahwa steam dan panas secara umum tidak dianjurkan bila Anda memiliki kulit sensitif yang mudah merah karena “[steam] memperbesar pembuluh darah. Jika kulit Anda kusam dan ada menginginkan wajah yang bersinar, kurasa itu baik-baik saja. Namun, bila Anda memiliki kemerahan, steam akan membuatnya lebih buruk.”

Di lain sisi, facialist selebriti Joanna Vargas adalah penggemar steaming untuk manfaat rileksasinya. Dia juga mengatakan, “Steaming melunakkan sebum dalam pori-pori sehingga lebih mudah untuk dibersihkan. Hal ini juga bagus karena para klien merasa rileks dan bahkan sampai tertidur, sehingga mereka tidak terlalu merasakan proses ekstraksi,".

Vargas juga menggunakan uap untuk mengaktivasi produk kecantikan di kulit, “misalnya, aku menggunakan enzim di kulit dan uap membuat mereka sangat aktif.”

Namun, facialist selebriti ini juga menyarankan agar Anda berhati-hati dalam mendekatkan wajah ke mesin penguap, terlalu dekat dapat menyebabkan luka bakar.

(Shierine Wangsa Wibawa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto