JAKARTA. Siap-siap menghadapi kondisi perekonomian yang memburuk pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2013. Perhitungan Bank Dunia (World Bank), pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini lebih lambat dari tahun lalu. Kondisi ini antiklimak dengan perbaikan ekonomi di tingkat global. Hasil analisa World Bank yang dipublikasikan Rabu (15/1), pertumbuhan ekonomi RI tahun 2013 sebesar 5,5%, tapi melambat pada 2014 menjadi 5,3%. Padahal, ekonomi di tingkat global tumbuh 2,4% pada 2013 dan meningkat jadi 3,2% tahun 2014. Menurut World Bank, RI gagal menyelaraskan pertumbuhan ekonomi di tingkat global karena terkendala sejumlah masalah. Pertama, terjadinya perlambatan investasi, terutama untuk alat berat dan industri mesin. Kedua, rencana penghapusan stimulus bank sentral Amerika Serikat (AS) atau US Federal Reserve akan menjadikan kondisi pasar modal dunia terus bergejolak dan menghambat akses Indonesia terhadap dana eksternal. "Penghapusan stimulus juga pertanda perbaikan ekonomi di AS. Ini juga ancaman bagi ekonomi Indonesia, karena arus modal berkurang," kata World Bank Group President Jim Yong Kim, kemarin.
Awas, pertumbuhan ekonomi akan melambat
JAKARTA. Siap-siap menghadapi kondisi perekonomian yang memburuk pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2013. Perhitungan Bank Dunia (World Bank), pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini lebih lambat dari tahun lalu. Kondisi ini antiklimak dengan perbaikan ekonomi di tingkat global. Hasil analisa World Bank yang dipublikasikan Rabu (15/1), pertumbuhan ekonomi RI tahun 2013 sebesar 5,5%, tapi melambat pada 2014 menjadi 5,3%. Padahal, ekonomi di tingkat global tumbuh 2,4% pada 2013 dan meningkat jadi 3,2% tahun 2014. Menurut World Bank, RI gagal menyelaraskan pertumbuhan ekonomi di tingkat global karena terkendala sejumlah masalah. Pertama, terjadinya perlambatan investasi, terutama untuk alat berat dan industri mesin. Kedua, rencana penghapusan stimulus bank sentral Amerika Serikat (AS) atau US Federal Reserve akan menjadikan kondisi pasar modal dunia terus bergejolak dan menghambat akses Indonesia terhadap dana eksternal. "Penghapusan stimulus juga pertanda perbaikan ekonomi di AS. Ini juga ancaman bagi ekonomi Indonesia, karena arus modal berkurang," kata World Bank Group President Jim Yong Kim, kemarin.