KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis 9 Maret 2023 berpotensi terkoreksi. Namun IHSG juga berpeluang melanjutkan penguatan. Untuk trading hari ini, analis rekomendasi sejumlah saham pilihan yang perlu dicermati. Prediksi IHSG hari ini rawan terkoreksi setelah mengalami peningkatan pada perdagangan sebelumnya. Pada penutupan perdagangan Rabu (8/3) IHSG naik 0,14% atau 9,61 poin ke level 6.776,37. Prediksi IHSG hari ini rawan terkoreksi lantaran adanya kabar tak baik dari bursa Amerika Serikat yang baru saja menutup perdagangan pagi ini waktu Indonesia.
Indeks utama Wall Street ditutup variasi alias mixed pada akhir perdagangan Rabu (8/3), dengan indeks S&P 500 naik tipis, sementara Dow Jones turun, karena investor menghadapi pesan beragam dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Investor juga menanti rilis data tenaga kerja dan inflasi yang diperkirakan akan menentukan jalur kenakan suku bunga bank sentral ke depan. Mengutip
Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 58,06 poin, atau 0,18% ke level 32.798,4; S&P 500 naik 5,64 poin, atau 0,14% ke level 3.992,01; dan Nasdaq Composite naik 45,67 poin, atau 0,4% ke level 11.576,00. Di antara 11 sektor utama S&P, tujuh sektor ditutup lebih tinggi. Sektor energi, mencatat penurunan terbesar, yakni 1% karena harga minyak turun. Sedangkan sektor real estat mencatat kenaikan terbesar yakni 1,3%.
Baca Juga: Wall Street Menguat di Awal Perdagangan Rabu (8/3) Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,3 miliar saham dengan rata-rata 10,90 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir. Mengutip Reuters, Powell kembali menegaskan pesannya tentang kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat, dalam hari kedua kesaksiannya di depan Kongres Rabu (8/3). Tetapi Powell mengatakan, diskusi masih terus berjalan, dan keputusan akan bergantung pada data yang akan dirilis sebelum pertemuan kebijakan bank sentral Maret. Saham telah jatuh lebih dari 1% pada hari Selasa setelah komentar Powell membuat investor secara dramatis meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Maret, dengan mayoritas investor mengharapkan kenaikan suku bunga 25 basis poin sebelum Powell berbicara. Data yang dirilis pada hari Rabu tidak banyak meredakan kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi, karena data menunjukkan bahwa gaji swasta AS pada Februari naik lebih tinggi dari yang diperkirakan. Laporan lain menunjukkan lowongan pekerjaan AS turun kurang dari yang diharapkan pada bulan Januari dan data untuk bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi. Ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang terus-menerus ketat yang memicu kekhawatiran bahwa hal ini akan membuat Fed berada di jalur yang tepat untuk menaikkan suku bunga lebih lama. Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati, IHSG membentuk pola
hammer bersamaan dengan
intraday rebound jelang penutupan Rabu (8/3). Secara teknikal, stochastic RSI berpeluang membentuk
golden cross di
oversold area.
Rebound tersebut juga memperkuat indikasi meredanya tekanan jual pada IHSG. Valdy prediksi IHSG pada hari ini Kamis (9/3) akan bergerak di area
support pada level 6.750 dan
resistance pada level 6.850. Pergerakan tersebut dipengaruhi beberapa sentimen. Sentimen negatif utama berasal dari perkiraan The Fed menaikkan suku bunga acuan lebih dari 25 bps pada FOMC meeting Rabu (22/3). Hal ini memicu spekulasi RDG BI akan lebih dulu menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Meski begitu, ada sentimen domestik positif yang menyokong IHSG yaitu Indonesia Consumer Confidence Index yang berada di level 122,4 pada Februari 2023. Angka ini relatif bertahan dari level 123 pada Januari 2023. “Hal ini memperkuat keyakinan bahwa konsumsi domestik masih cukup kuat dan diperkirakan dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2023,” kata Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (8/3). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana prediksi IHSG hari ini akan kembali menguat. “Kami perkirakan berpeluang melanjutkan penguatannya ke rentang area 6.783-6.817 dengan
support 6.688 dan
resistance 6.845,” kata Herditya. Sementara Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menuturkan IHSG berhasil
rebound meski sempat dilanda aksi panik akibat komentar
hawkish Gubernur Bank Sentral AS terkait potensi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi. “Secara harga, IHSG membentuk pola perlawanan berupa
candle hammer sehingga besok ada potensi IHSG bergerak menguat dengan
range 6.700-6.800,” kata Cheril. Senada dengan Valdy, Cheril menyebut pergerakan tersebut dipengaruhi sentimen dari dalam negeri, yakni Indonesia Consumer Confidence Index yang masih berada di area optimistis meski mengalami penurunan tipis. Selain itu, Cheril memprediksi adanya perlambatan pasar tenaga kerja AS akibat rilis data tenaga kerja JOLTS dari AS yang data di periode Februari diperkirakan akan menurun dibandingkan bulan sebelumnya. “Pelaku pasar juga akan mencermati pidato lanjutan Gubernur The Fed subuh ini, diharapkan komentarnya lebih
soft sehingga bisa membuat pasar kembali optimis,” tambah dia. Mempertimbangkan sentimen di atas, Valdy merekomendasikan saham
TLKM,
JSMR,
CPIN,
UNVR, dan
TOWR yang memiliki potensi
rebound. Selain itu, potensi
buy on news pada
BBCA dan
BBNI juga dapat dicermati pada perdagangan Kamis (9/3).
Cheril merekomendasikan saham BBNI dengan target harga Rp 9.200,
BRIS dengan target harga Rp 1.700, dan
JPFA dengan target harga Rp 1.280 Sementara Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati saham
MTEL,
SLIS, dan
GOTO. Itulah prediksi IHSG dan rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini, Kamis 9 Maret 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto