JAKARTA. Angin segar akhirnya berhembus ke rupiah. Kurs rupiah menguat tipis menjadi Rp 9.163 per dollar Amerika Serikat (AS), Senin (2/4). Veni Kriswandi, Head of Trading Bank Commonwealth, menilai, pasar cukup lega panasnya isu bahan bakar minyak (BBM) yang memuncak pekan lalu, tidak berujung ke kerusuhan massa. Data laju inflasi per akhir Maret juga sesuai ekspektasi pasar. Ditambah, keyakinan pasar bahwa predikat layak investasi dari Standard&Poor\'s segera turun. "Lalu, ada sentimen positif dari China," ujar Veni.
Awas profit taking hari ini
JAKARTA. Angin segar akhirnya berhembus ke rupiah. Kurs rupiah menguat tipis menjadi Rp 9.163 per dollar Amerika Serikat (AS), Senin (2/4). Veni Kriswandi, Head of Trading Bank Commonwealth, menilai, pasar cukup lega panasnya isu bahan bakar minyak (BBM) yang memuncak pekan lalu, tidak berujung ke kerusuhan massa. Data laju inflasi per akhir Maret juga sesuai ekspektasi pasar. Ditambah, keyakinan pasar bahwa predikat layak investasi dari Standard&Poor\'s segera turun. "Lalu, ada sentimen positif dari China," ujar Veni.