JAKARTA. Setelah terpuruk pekan lalu, nilai tukar rupiah memiliki asa penguatan dengan dukungan data domestik. Ada sentimen positif dari defisit neraca berjalan Indonesia kuartal III sekitar US$ 4 miliar atau 1,86% dari produk domestik bruto. "Data ini dirilis setelah penutupan perdagangan sehingga belum sempat direspons pasar," kata Ekonom Bank Permata, Josua Pardede. Awal pekan ini, rupiah menunggu sokongan data neraca perdagangan yang diprediksi surplus. Sentimen eksternal berupa penjualan ritel dan inflasi produsen AS lebih rendah ketimbang harapan.
Awas, profit taking membayangi rupiah
JAKARTA. Setelah terpuruk pekan lalu, nilai tukar rupiah memiliki asa penguatan dengan dukungan data domestik. Ada sentimen positif dari defisit neraca berjalan Indonesia kuartal III sekitar US$ 4 miliar atau 1,86% dari produk domestik bruto. "Data ini dirilis setelah penutupan perdagangan sehingga belum sempat direspons pasar," kata Ekonom Bank Permata, Josua Pardede. Awal pekan ini, rupiah menunggu sokongan data neraca perdagangan yang diprediksi surplus. Sentimen eksternal berupa penjualan ritel dan inflasi produsen AS lebih rendah ketimbang harapan.