JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus melemah. Hingga Jumat pekan lalu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) berada di level Rp 12.863 per dollar Amerika Serikat (AS), turun tipis dari sehari sebelumnya Rp 12.862 per dollar AS. Ke depan, pelemahan masih akan terjadi sehingga diperkirakan impor akan naik dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) akan membesar. Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Solikin M Juhro mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah masih akan terus berlanjut lantaran ekonomi AS sedang membaik. Ini akan menyulitkan BI membentuk fundamental ekonomi Indonesia yang sehat. CAD masih akan di atas 3%. Akibatnya, Indonesia sangat rentan terhadap pergerakan dollar AS. Deputi Fiskal dan Moneter Kementerian Koordinator Perekonomian Bobby Hamzah Rufinus mengakui, pergerakan nilai tukar rupiah cenderung melemah pada tahun ini. Apalagi, dengan kebijakan pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur, impor barang modal akan semakin besar. Defisit neraca dagang dan CAD akan meningkat.
Awas, rupiah masih akan melemah
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus melemah. Hingga Jumat pekan lalu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) berada di level Rp 12.863 per dollar Amerika Serikat (AS), turun tipis dari sehari sebelumnya Rp 12.862 per dollar AS. Ke depan, pelemahan masih akan terjadi sehingga diperkirakan impor akan naik dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) akan membesar. Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Solikin M Juhro mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah masih akan terus berlanjut lantaran ekonomi AS sedang membaik. Ini akan menyulitkan BI membentuk fundamental ekonomi Indonesia yang sehat. CAD masih akan di atas 3%. Akibatnya, Indonesia sangat rentan terhadap pergerakan dollar AS. Deputi Fiskal dan Moneter Kementerian Koordinator Perekonomian Bobby Hamzah Rufinus mengakui, pergerakan nilai tukar rupiah cenderung melemah pada tahun ini. Apalagi, dengan kebijakan pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur, impor barang modal akan semakin besar. Defisit neraca dagang dan CAD akan meningkat.