KONTAN.CO.ID - Jakarta. Mutasi virus corona penyebab Covid-19 terus berlanjut karena pandemi yang tak kunjung usai. Di Indonesia, beberapa virus corona hasil mutasi sudah masuk. Setelah ada virus corona hasil mutasi di Inggris, kini kasus Covid-19 akibat virus corona mutasi di Afrika Selatan dan Brasil juga sudah ditemukan. Virus corona hasil mutasi di Afrika Selatan dan Brasil itu menghasilkan varian baru yang lebih mudah menular dan dikenal dapat mengurangi efekstivitas vaksin. Virus corona varian baru hasil mutasi itu dikenal dengan nama E484K atau yang dikenal dengan nama "Eek" ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil. Istilah “Eek” pada varian baru ini berasal dari bahasa Inggris, yakni exclamation yang menunjukkan ekspresi terkejut, takut, atau peringatan. Menurut laporan Channel News Asia, mutasi baru virus corona tersebut dapat mengurangi perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin saat ini.
Awas virus Eek, mutasi virus corona penyebab Covid-19 yang lebih menular
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Mutasi virus corona penyebab Covid-19 terus berlanjut karena pandemi yang tak kunjung usai. Di Indonesia, beberapa virus corona hasil mutasi sudah masuk. Setelah ada virus corona hasil mutasi di Inggris, kini kasus Covid-19 akibat virus corona mutasi di Afrika Selatan dan Brasil juga sudah ditemukan. Virus corona hasil mutasi di Afrika Selatan dan Brasil itu menghasilkan varian baru yang lebih mudah menular dan dikenal dapat mengurangi efekstivitas vaksin. Virus corona varian baru hasil mutasi itu dikenal dengan nama E484K atau yang dikenal dengan nama "Eek" ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil. Istilah “Eek” pada varian baru ini berasal dari bahasa Inggris, yakni exclamation yang menunjukkan ekspresi terkejut, takut, atau peringatan. Menurut laporan Channel News Asia, mutasi baru virus corona tersebut dapat mengurangi perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin saat ini.