JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mewaspadai peredaran uang palsu jelang Ramadan dan Idul Fitri. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Lambok Antonius Siahaan menyatakan, berdasarkan data Mei 2014, terdapat empat lembar uang palsu per satu juta lembar uang yang diedarkan. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan maraknya peredaran uang palsu yang mencapai 11 lembar uang palsu tak bernilai disetiap satu juta lembar uang yang diedarkan. Menurut Lambok, sebagian besar uang yang dipalsukan adalah mata uang rupiah pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Karena itu, bank sentral meminta masyarakat harus ekstra waspada dan berhati-hati dalam melakukan transaksi penukaran uang terutama menjelang ramdan dan lebaran. Masyarakat juga harus cermat mengenali uang rupiah asli.
Awas, waspada uang palsu Rp 50.000 dan Rp 100.000
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mewaspadai peredaran uang palsu jelang Ramadan dan Idul Fitri. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Lambok Antonius Siahaan menyatakan, berdasarkan data Mei 2014, terdapat empat lembar uang palsu per satu juta lembar uang yang diedarkan. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan maraknya peredaran uang palsu yang mencapai 11 lembar uang palsu tak bernilai disetiap satu juta lembar uang yang diedarkan. Menurut Lambok, sebagian besar uang yang dipalsukan adalah mata uang rupiah pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Karena itu, bank sentral meminta masyarakat harus ekstra waspada dan berhati-hati dalam melakukan transaksi penukaran uang terutama menjelang ramdan dan lebaran. Masyarakat juga harus cermat mengenali uang rupiah asli.