JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya bersepakat untuk memperbanyak kamera closed circuit television (CCTV). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kamera CCTV itu berguna sebagai pengawas para pelanggar lalu lintas."CCTV diperbanyak, tapi CCTV yang berkualitas dan jangan CCTV yang gambarnya buram," kata Basuki di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/1/2014).Menurut Basuki, kamera CCTV itu berfungsi untuk membantu strelisasi jalur bus transjakarta, mengantisipasi upaya kejahatan, misalnya penembakan halte transjakarta. Tak hanya di berbagai ruas jalan, CCTV itu juga akan ditempatkan di ruas jalan tol. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan bekerja sama dengan PT Jasa Marga. Adapun efek jera yang dapat diberikan bagi para pelanggar lalu lintas adalah dengan pemblokiran STNK.Kunjungan Basuki ke Mapolda Metro Jaya juga untuk menyinergikan sejumlah kebijakan lalu lintas yang akan diterapkan oleh Pemprov DKI. Basuki menginginkan agar sistem yang dijalankan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak sama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya. Menurut Basuki, Pemprov DKI hanya berperan sebagai pendukung. Sementara tanggung jawab lalu lintas, keamanan, dan ketertiban masyarakat berada di bawah arah Ditlantas Polda Metro Jaya."Jadi, orang mulai takut dan ada efek jeranya. Dishub dan satpol PP jangan sampai macam-macam melangkahi Polantas," kata Basuki.Terkait rencana tersebut, Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen (Pol) Sudjarno setali tiga uang dengan Basuki. Bahkan, ia berupaya untuk dapat memasang lebih banyak lagi CCTV. "CCTV memang harus diperbanyak dan kualitasnya juga harus bagus," kata Sudjarno. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Awasi lalu lintas, DKI dan Polda sepakat soal CCTV
JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya bersepakat untuk memperbanyak kamera closed circuit television (CCTV). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kamera CCTV itu berguna sebagai pengawas para pelanggar lalu lintas."CCTV diperbanyak, tapi CCTV yang berkualitas dan jangan CCTV yang gambarnya buram," kata Basuki di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/1/2014).Menurut Basuki, kamera CCTV itu berfungsi untuk membantu strelisasi jalur bus transjakarta, mengantisipasi upaya kejahatan, misalnya penembakan halte transjakarta. Tak hanya di berbagai ruas jalan, CCTV itu juga akan ditempatkan di ruas jalan tol. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan bekerja sama dengan PT Jasa Marga. Adapun efek jera yang dapat diberikan bagi para pelanggar lalu lintas adalah dengan pemblokiran STNK.Kunjungan Basuki ke Mapolda Metro Jaya juga untuk menyinergikan sejumlah kebijakan lalu lintas yang akan diterapkan oleh Pemprov DKI. Basuki menginginkan agar sistem yang dijalankan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak sama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya. Menurut Basuki, Pemprov DKI hanya berperan sebagai pendukung. Sementara tanggung jawab lalu lintas, keamanan, dan ketertiban masyarakat berada di bawah arah Ditlantas Polda Metro Jaya."Jadi, orang mulai takut dan ada efek jeranya. Dishub dan satpol PP jangan sampai macam-macam melangkahi Polantas," kata Basuki.Terkait rencana tersebut, Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen (Pol) Sudjarno setali tiga uang dengan Basuki. Bahkan, ia berupaya untuk dapat memasang lebih banyak lagi CCTV. "CCTV memang harus diperbanyak dan kualitasnya juga harus bagus," kata Sudjarno. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News