KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa, PT AXA Financial Indonesia (AFI) menyebut porsi pendapatan premi
unitlink dan tradisional masih seimbang pada 2023.
Chief Proposition & Alternate Distribution AXA Financial Indonesia Yudhistira Dharmawata mengatakan, tahun 2023 porsi premi perusahaan masih seimbang dan tidak ada
gap. "Kami selalu
balance, bahkan tahun lalu cukup
balance juga," kata Yudhistira dalam acara Halal Bihalal Axa Financial, Rabu (24/4). Untuk tahun ini, ia menyebut perusahaan tidak hanya memfokuskan ke satu jenis asuransi saja. Karena menurutnya langkah yang lebih tepat yaitu meningkatkan jumlah tenaga pemasar.
"Masalah asuransi tergantung, bagaimana cara kita meningkatkan terus jumlah tenaga pemasar otomatis penetrasi akan mengikuti. Kita enggak push spesifik jenis produk," ujarnya.
Baca Juga: Selama Periode Libur Lebaran, Simas Insurtech Terima 40 Klaim Asuransi Kendaraan Melansir laporan bulanan AFI, pada kuartal I-2024, tercatat adanya peningkatan pendapatan premi sebesar Rp 372,37 miliar atau meningkat sebanyak 11,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 332,70 miliar. Kemudian jumlah beban klaim dan manfaat AFI juga tercatat naik. Pada kuartal I-2024 tercatat menjadi Rp 281,45 miliar. Angka ini meningkat sebanyak 44,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 194,32 miliar, Namun, pada kuartal I-2024 ini AFI membukukan rugi sebanyak Rp 23,79 miliar dibandingkan raihan laba di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,91 miliar. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut pendapatan premi produk asuransi jiwa tradisional sepanjang tahun 2023 mencapai angka Rp 92,33 triliun atau meningkat 14,1% (YoY). Ketua AAJI Budi Tampubolon juga mencatat dari kanal distribusi keagenan maupun bancassurance produk tradisional juga masih mendominasi. Pada kanal keagenan produk asuransi tradisional tercatat sebesar Rp 19,28 triliun. Sedangkan, pada kanal bancassurance produk tradisional sebesar Rp 34,41 triliun.
Baca Juga: Laba Turun 40,46%, Ini Kata Bos Reasuransi Indonesia Utama Menurut Budi sebelumnya produk
unitlink yang biasa mendominasi pendapatan premi asuransi jiwa. Namun, di tahun 2023 produk
unitlink justru mengalami penurunan yang signifikan, sehingga produk tradisional mendominasi. “Sebelumnya
unitlink biasa berkontribusi 60-75%, tapi tahun lalu turun tajam jadi produk tradisional yang mendominasi,” ucapnya.
*UPDATE, Minggu, 28 April 2024, Pukul 12.40 WIB: Atas pemberitaan ini, redaksi Kontan menerima hak jawab/tanggapan dari manajemen AXA Financial Indonesia. Berikut selengkapnya hak jawab dari AXA Financial Indonesia: “Terkait dengan artikel Kontan berjudul ‘AXA Financial Sebut Porsi Pendapatan Premi Unitlink dan Tradisional Masih Seimbang’ yang mengutip laporan keuangan kuartal I-2024, AXA Financial Indonesia meyakini bahwa laporan keuangan tahun 2023 secara keseluruhan bisa memberikan gambaran lebih tepat berkenaan dengan kinerja perusahaan. Walaupun perusahaan tidak mencatatkan hasil profit positif, kinerja finansial perusahaan pada tahun 2023 merupakan implementasi dari strategi perusahaan yang berfokus pada nasabah. Ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam membayarkan klaim nasabah serta menghadirkan solusi perlindungan jiwa dan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhannya. Mengutip laporan keuangan tahun 2023, AXA Financial Indonesia mencatat pembayaran klaim yang lebih tinggi sebesar 31% jika dibandingkan tahun 2022. Pada tahun 2023, perusahaan juga mencatatkan kenaikan total pendapatan premi sebesar 5%, dimana secara industri pendapatan premi asuransi jiwa mengalami kontraksi sebesar -7%. Selain itu, perusahaan juga tetap menjaga kekuatan finansial perusahaan dengan tingkat solvabilitas sebesar 597% atau berada jauh di atas ambang batas yg ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%.” Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi