AXA Indonesia lirik asuransi kesehatan premium



JAKARTA. Kendati industri asuransi umum melansir rasio klaim lini asuransi kesehatan dan kecelakaan diri lebih tinggi ketimbang bisnis lain, Asuransi AXA Indonesia tidak bergeming. Perusahaan asuransi yang berbasis di Paris, Perancis tersebut tetap akan meningkatkan lini asuransi kesehatannya yang notabene merupakan salah satu bisnis inti perseroan.

Perseroan bahkan mengaku, tidak khawatir dengan program Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang Kesehatan. “Kami belum melakukan koordinasi manfaat dengan BPJS Kesehatan. Ini masih jadi diskusi internal kami, tetapi lini asuransi kesehatan kami akan tetap tumbuh,” ujar Iwan Semiawan, Direktur Ritel Asuransi AXA Indonesia ditemui KONTAN, Senin (7/4).

Soalnya, dia menilai, ceruk pasar asuransi kesehatan di Indonesia masih sangat besar, terutama asuransi kesehatan premium. Kelas premium yang dimaksud adalah produk-produk asuransi kesehatan yang menawarkan fasilitas pengobatan terbaik hingga ke luar negeri. Menurut dia, semakin banyak masyarakat yang berobat ke luar negeri.


Apalagi, Asuransi AXA Indonesia sendiri mengklaim, memiliki keunggulan jaringan rumah sakit yang luas di seluruh dunia. Tidak kurang dari 325 penyedia layanan kesehatan di Indonesia dan 11.000 penyedia layanan kesehatan di seluruh dunia telah bekerja sama dengan perseroan.

Seperti produk asuransi kesehatan bertajuk Global Health Care perseroan yang ditawarkan melalui kerja sama dengan Standard Chartered Bank Indonesia. “Pemegang polis Global Health Care bebas memilih fasilitas pengobatan terbaik di seluruh dunia dengan cashless. Perlindungan yang diberikan tidak cuma rawat inap, tetapi juga kemoterapi dan evakuasi,” terang Iwan.

Saat ini, porsi asuransi kesehatan yang digeluti Asuransi AXA Indonesia sekitar 20% - 30%. Porsi terbesar masih berasal dari lini asuransi properti dan kendaraan bermotor. Sisanya tersebar di lini usaha asuransi perjalanan, kecelakaan diri dan pengangkutan kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia