AXA Mandiri Genjot Bisnis Proteksi Kredit



JAKARTA. Tahun ini, PT AXA Mandiri Financial Services bakal menggenjot aktivitas usaha proteksi kredit menjadi 5% dari total bisnis penyaluran kredit Bank Mandiri Group. Angka itu setara dengan pendapatan premi sebesar Rp 143 miliar.

Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo mengaku, penerimaan premi baru dari lini bisnis proteksi kredit tahun lalu memang tercatat mini, yakni hanya sekitar 1% atau senilai Rp 22 miliar dari total premi baru yang diproyeksi mencapai Rp 2,2 triliun.

Hal itu terjadi lantaran premi terbesar masih disumbang dari lini bisnis asuransi individu unit link, yaitu produk asuransi berbalut investasi sebanyak 75% atau sebesar Rp 1,65 triliun, serta asuransi kesehatan sebanyak 24% atau Rp 528 miliar.


“Ke depan, saya kira, protection credit berpotensi dikembangkan mengingat penyaluran kredit dari Bank Mandiri Group, yakni Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, dan Mandiri Tunas Finance terus meningkat,” ujar Albertus, kemarin (18/1).

Sekadar informasi, proteksi kredit memberikan perlindungan asuransi jiwa terhadap nasabah kredit Bank Mandiri Group jika meninggal dunia. Produk ini dilego dengan pembayaran premi tunggal.

Untuk penerimaan premi baru bisnis asuransi jiwa, Albertus mengungkapkan, AXA Mandiri mengincar pertumbuhan hingga 30% menjadi Rp 2,86 triliun dari pencapaiantahun lalu sebesar Rp 2,2 triliun.

Target tersebut nantinya bakal didukung oleh tenaga pemasaran financial advisor (FA) yang selama ini berkontribusi terhadap pendapatan premi baru hingga 75%. Sedang sisanya, ditopang oleh tenaga telemarketing.

Saat ini, AXA Mandiri tercatat memiliki 1.700 tenaga FA bersertifikat. “Tenaga FA ini yang akan kami tingkatkan produktivitasnya dari rata-rata penjualan premibaru Rp 112 juta per bulan menjadi Rp 160 juta perbulan,” kata Albertus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia