JAKARTA. AXA Mandiri Finansial Services boleh tersenyum simpul. Sampai September 2010, perolehan premi perusahaan asuransi ini melonjak signifikan sampai 200% menjadi Rp 1,54 triliun dibandingkan periode yang sama di 2009. Tingginya realisasi penjualan produk asuransi AXA Mandiri terutama dari financial advisor atau agen.

Dengan kinerja yang baik tersebut, Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo yakin, AXA Mandiri mampu mengumpulkan premi Rp 2 triliun di akhir tahun 2010. "Para financial advisor kami berikan keahlian khusus tentang penjualan unitlink berbasis saham, sehingga nasabah mendapatkan penjelasan yang baik dari produk yang kami jual," ujar Wiroyo, Rabu (6/10).

Saban bulan, setiap financial advisor itu rata-rata menjual delapan polis, seharga Rp 14,5 juta per polis. Saat ini, AXA Mandiri memiliki agen asuransi berlisensi sebanyak 1.400 orang.

Kontribusi penjualan dari financial advisor tercatat sebesar 73% atau sekitar Rp 1,13 triliun dari total pendapatan premi per September yang senilai Rp 1,54 triliun. Sisanya, sebanyak 24% atau senilai Rp 369,6 miliar berasal dari telemarketing, dan 3% lagi atau Rp 46,2 miliar dari sejumlah kanal distribusi lain, seperti direct marketing.

Selain dari financial advisor, AXA Mandiri juga akan mengandalkan penjualan polis dari "saudaranya", yakni nasabah Mandiri Grup. Maklum, dari jutaan jumlah nasabah Mandiri Grup, yang menjadi nasabah AXA Mandiri baru 400.000 orang. Anggota Mandiri Grup antara lain, Bank Mandiri, Mandiri Sekuritas, Mandiri Tunas Finance, Bank Mandiri Syariah dan Bank Sinar Harapan Bali.

Saat ini, pangsa pasar premi baru AXA Mandiri tercatat 9,1%. "Sedangkan melalui bancassurance pangsa pasar kami mencapai 30%, dengan prioritas kerjasama di induk usaha, yakni Bank Mandiri sebanyak 51%," tandas Direktur Pemasaran AXA Mandiri K. Kadarisman.

Rencananya, di tahun depan, AXA Mandiri akan menambah jumlah financial advisor sebanyak 100 orang di cabang mandiri Syariah baru. Selain itu juga ada 25 financial advisor baru yang berlokasi di cabang Bank Mandiri.

Penyebaran penjualan akan dimaksimalkan ke luar kota-kota besar. Sebut saja di daerah-daerah kota satelit Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, serta sejumlah daerah di Sumatera Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test