AXA: Protection gap di indonesia capai US$ 700 M



JAKARTA. AXA Group mengakui penetrasi pasar asuransi jiwa di Indonesia masih sangat termat kecil. Sejalan dengan itu, perotecion gap di Indonesia pun terbilang tinggi.

Protection gap sendiri adalah selisih antara pendapatan yang hilang dengan standar hidup yang layak. Pendapatan yang hilang ini mengalir ke kebutuhan yang mestinya bisa ditutup oleh asuransi.

Menurut Regional Chief Executive Officer AXA Asia Jean Louis Laurent Josi, saat ini protection gap di Indonesia mencapai sekitar US$ 700 miliar per tahun. “Ini terjadi karena rendahnya kesadaran dan belum tercapainya kesejahteraan sosial yang memadai," kata Josi dalam keterangan tertulis, Minggu (7/6).


Meski begitu, diharapkan protection gap di Indonesia pada masa depan bisa makin mengecil. Hal ini bisa terjadi bila pertumbuhan penggunaan asuransi bisa meningkat secara konsisten.

Modal untuk itu sendiri disebutnya sudah ada di Indonesia. Diantaranya dengan pertumbuhan kelas menengah yang tinggi. Bank Dunia mencatat, pada tahun 2011 dengan jumlah 130 juta jiwa. Diperkirakan, angka itu bakal meningkat menjadi 141 juta jiwa pada tahun 2030.

Senior Economist Emergeing Asia AXA IM Aidan Yoo menambahkan, kebijakan pemerintah di Indonesia yang fokus menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat juga akan menjadikan negeri ini salah satu negara yang paling diincar oleh investor global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia