JAKARTA. Pabrikan ponsel pintar asal Singapura Axioo yakin bisa memenuhi aturan pemerintah tentang minimal Takaran Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30% untuk ponsel 4G pada 2017. "Sebelum wacana TKDN itu ada kami sudah memproduksi handset sendiri," ujar CEO Axioo Samuel Law kepada KONTAN usai pertemuan komunitas Windroid di Kantor Microsoft, Kamis (10/9) kemarin. Samuel mengatakan, kini pihaknya telah memiliki dua pabrik, yaitu di Cakung-Jakarta Timur, dan Sunter-Jakarta Utara yang sebagian telah memproduksi handset ponsel 4G. Adapun selama ini komponen Axioo sebagian besar diimpor dari China. "Sekarang kami sudah memproduksi 20% komponen," tutur dia. Selain itu, dia percaya syarat TKDN tersebut dapat terpenuhi dengan adanya pabrik baru Axioo yang akan dibangun di atas lahan seluas 11.000 m² di Cakung, Jakarta Timur. "Sekarang sedang tahap perizinan. Bila perizinan sudah selesai, pabriknya akan terbangun dalam kurun 1 tahun," ujarnya. Pabrik tersebut, jelas Samuel, dirancang dengan kapasitas maksimum 1 juta unit ponsel per bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Axioo yakin penuhi aturan TKDN ponsel pada 2017
JAKARTA. Pabrikan ponsel pintar asal Singapura Axioo yakin bisa memenuhi aturan pemerintah tentang minimal Takaran Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30% untuk ponsel 4G pada 2017. "Sebelum wacana TKDN itu ada kami sudah memproduksi handset sendiri," ujar CEO Axioo Samuel Law kepada KONTAN usai pertemuan komunitas Windroid di Kantor Microsoft, Kamis (10/9) kemarin. Samuel mengatakan, kini pihaknya telah memiliki dua pabrik, yaitu di Cakung-Jakarta Timur, dan Sunter-Jakarta Utara yang sebagian telah memproduksi handset ponsel 4G. Adapun selama ini komponen Axioo sebagian besar diimpor dari China. "Sekarang kami sudah memproduksi 20% komponen," tutur dia. Selain itu, dia percaya syarat TKDN tersebut dapat terpenuhi dengan adanya pabrik baru Axioo yang akan dibangun di atas lahan seluas 11.000 m² di Cakung, Jakarta Timur. "Sekarang sedang tahap perizinan. Bila perizinan sudah selesai, pabriknya akan terbangun dalam kurun 1 tahun," ujarnya. Pabrik tersebut, jelas Samuel, dirancang dengan kapasitas maksimum 1 juta unit ponsel per bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News