KONTAN.CO.ID - PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDINA) memperkenalkan kendaraan komersil perdana yang dirakit di Indonesia pada hari ini Selasa (29/8). Namanya Axor Mercedes -Benz 2528C. 

Rencananya produk yang masuk dalam segmen truk kelas berat (heavy duty truck) akan masuk ke segmen on the road. Kendaraan ini dirakit di pabrik Mercedes Benz Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. 

Menurut Markus Villinger CEO Daimler Commercial Vehicles Indonesia, Mercedes mengakomodasi perakitan truk baru dengan kapasitas hingga 4.500 unit per tahun. Adapun perusahaan otomotif asal Jerman ini menanamkan investasi sebesar US$ 25 juta yang digunakan untuk membangun fasilitas pabrik dalam beberapa tahun ke depan. Sejatinya pabrik seluas 42 hektar ini sudah berdiri sejak 1978.

Dia juga menguraikan, perakitan truk merk Axor di Wanaherang, Bogor ini akan mendekatkan dengan konsumen. "Kami juga akan tingkatkan jumlah pekerja sebanyak 100 orang," kata Markus, Kamis (29/8).

Selain itu, Mercedes berencana menambah truk model kedua dalam perakitan tahun ini, yaitu Axor 2528 R. Truk ini lebih didedikasikan untuk logistik. Secara keseluruhan, sebanyak 11 varian Axor direncanakan akan dirakit di pabrik Wanaherang.

Ke depannya, target market Mercedes adalah semua lini produk industri yang ada di Indonesia. Dalam produksinya, perusahaan menggunakan 30% konten lokal yang kualitasnya sudah disesuaikan dengan standar Mercedes.

Sedangkan bicara target, Markus tak mau bicara banyak. Dia hanya bilang, target produksi kendaraan komersial mereka saat ini hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia. Kendati demikian, Markus optimistis produk anyar Mercedes akan diterima publik Indonesia.

"Kami targetkan ke segmen pembeli dari sektor tambang, manufaktur, dan lainnya," kata Markus.

Sayangnya, belum ada bocoran mengenai harga truk ini. Yang pasti, "Harga unit Axor ditawarkan dengan harga kompetitif," kataya.

Catatan saja, Axor Mercedes -Benz 2528C hadir dengan enam silinder dan berbasis roda 4,2 meter. Truk ini memungkinkan membawa muatan sebesar 20 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie