Ayam kampung, ayam pejantan, atau ayam negeri? Ini cara membedakan dan mengolahnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada tiga jenis ayam yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia: ayam kampung, ayam pejantan, dan ayam negeri. Masing-masing jenis ayam ini memiliki karakteristik yang berbeda hingga harga yang berbeda pula. Sebagian masyarakat Indonesia, mungkin termasuk Anda, lebih sering mengkonsumsi ayam negeri atau biasa juga disebut ayam broiler.

Dilansir dari Sajian Sedap, ayam jenis ini banyak dijumpai di berbagai pasar tradisional hingga supermarket besar. Ayam negeri menjadi idola dan sering dikonsumsi karena harganya yang cukup murah. Karena harganya yang tergolong terjangkau, tentunya kualitas ayam negeri ada di bawah dua jenis ayam yang lainnya. Jenis ayam negeri lebih sering "dipalsukan" karena dagingnya mudah untuk digemukkan. 

Karena lebih mudah "dimanipulasi", Anda harus lebih teliti saat membeli ayam negeri. Pilihlah daging ayam yang putih kemerahan dan cerah. Daging ayam negeri yang segar juga lebih kenyal dan liat saat ditekan. Hindari daging ayam yang memiliki memar saat Anda membeli terutama di pasar tradisional. 


Baca Juga: Awas berbahaya! Ini cara mengolah keong sawah agar aman dikonsumsi

Daging ayam negeri yang segar tidak dihinggapi banyak lalat, tidak berbau amis dan tidak berbau busuk. Sebaiknya Anda membeli ayam negeri terutama di pasar saat pagi, dimana daging ayam-ayam tersebut masih baru dipotong dan masih segar. Cara mengolah daging ayam negeri pun sedikit berbeda. 

Karena tekstur dagingnya yang lebih lembut dibanding daging ayam kampung dan pejantan, sebaiknya Anda memasaknya dengan api yang kecil. Dilansir dari Sajian Sedap, hindari juga mengungkep daging ayam negeri dalam waktu yang lama karena akan mudah hancur. 

Ayam pejantan dan ayam kampung sekilas memiliki tampilan yang sama. Meskipun sama, ada beberapa perbedaan yang bisa Anda perhatikan. Ayam pejantan memiliki bentuk ingkung atau ayam utuh yang lebih panjang dari ayam negeri. Namun jika dibandingkan dengan ayam kampung, ayam pejantan lebih pendek. Daging ayam kampung lebih liat karena memiliki sedikit lemak dibandingkan ayam pejantan, meskipun pejantan memiliki daging yang cukup liat juga.

Baca Juga: Sering salah, ini 4 cara mengolah daging bebek agar tidak amis yang ampuh

Ayam kampung memiliki cakar yang kehitaman jika dibandingkan dengan ayam pejantan. Kulit kedua jenis ayam ini juga berbeda. Ayam kampung memiliki kulit yang lebih elastis dan kuat jika dibandingkan dengan kulit ayam pejantan. Harga dari dua jenis ayam ini juga berbeda. Ayam kampung relatif lebih mahal dari ayam pejantan. Saat memasaknya pun ayam kampung membutuhkan waktu yang lebih lama agar empuk dibandingkan ayam pejantan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News