JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan cemerlang tahun ini. Menurut pengamat pasar modal, sekaligus wealth motivator Jimmy Dimas Wahyu Indraseno, fundamental Indonesia dibanding negara Asia lainnya masih sangat baik. "Saya optimistis kenaikan IHSG bahkan bisa mengalahkan bursa regional tahun ini," jelasnya kepada KONTAN. Menurut Jimmy, tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masuk ke dalam tiga besar setelah China dan India. Nah, tidak tertutup kemungkinan, tahun ini Indonesia bisa menggeser China ke posisi pertama. "Saya melihat, ekonomi China sudah overheating. Sementara India masih terkendala infrastruktur yang kurang memadai," ungkapnya. Dia menambahkan, Indonesia akan menjadi pilihan investor asing untuk berinvestasi sehingga semakin banyak dana yang mengalir masuk ke Indonesia. Selain itu, akhir pekan lalu, Standard & Poor's kembali menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia dari BB menjadi BB+. "Indonesia juga cukup diperhitungkan saat ini dengan masuk ke kelompok negara G-20 dan BRIC (Brazil, Rusia, Indonesia, China)," urainya. Itu sebabnya, Jimmy confident, indeks akan menembus level 3.800 pada akhir bulan ini. "Bersiap saja. Semuanya hanya masalah waktu," imbuhnya sambil tersenyum. Pada akhir tahun nanti, dia meramal indeks akan mencapai level 4.200. Dari semua sektor yang ada, sektor komoditas dan keuangan akan menjadi otot penggerak IHSG. Menurutnya, sektor komoditas menjadi sektor yang paling banyak diperdagangkan saat ini. "Sedangkan sektor perbankan menjadi sektor yang paling banyak menghimpun dana di masyarakat," urainya panjang lebar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ayo bersiap, indeks diramal bakal mencapai 3.800 bulan ini!
JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan cemerlang tahun ini. Menurut pengamat pasar modal, sekaligus wealth motivator Jimmy Dimas Wahyu Indraseno, fundamental Indonesia dibanding negara Asia lainnya masih sangat baik. "Saya optimistis kenaikan IHSG bahkan bisa mengalahkan bursa regional tahun ini," jelasnya kepada KONTAN. Menurut Jimmy, tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masuk ke dalam tiga besar setelah China dan India. Nah, tidak tertutup kemungkinan, tahun ini Indonesia bisa menggeser China ke posisi pertama. "Saya melihat, ekonomi China sudah overheating. Sementara India masih terkendala infrastruktur yang kurang memadai," ungkapnya. Dia menambahkan, Indonesia akan menjadi pilihan investor asing untuk berinvestasi sehingga semakin banyak dana yang mengalir masuk ke Indonesia. Selain itu, akhir pekan lalu, Standard & Poor's kembali menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia dari BB menjadi BB+. "Indonesia juga cukup diperhitungkan saat ini dengan masuk ke kelompok negara G-20 dan BRIC (Brazil, Rusia, Indonesia, China)," urainya. Itu sebabnya, Jimmy confident, indeks akan menembus level 3.800 pada akhir bulan ini. "Bersiap saja. Semuanya hanya masalah waktu," imbuhnya sambil tersenyum. Pada akhir tahun nanti, dia meramal indeks akan mencapai level 4.200. Dari semua sektor yang ada, sektor komoditas dan keuangan akan menjadi otot penggerak IHSG. Menurutnya, sektor komoditas menjadi sektor yang paling banyak diperdagangkan saat ini. "Sedangkan sektor perbankan menjadi sektor yang paling banyak menghimpun dana di masyarakat," urainya panjang lebar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News