JAKARTA. Rebound pasar saham belakangan ini menjatuhkan harga emas dunia maupun emas batangan. Terhitung, awal Juli, emas untuk kontrak pengiriman Desember di Divisi COMEX-AS jatuh 3,6% dari US$ 1210,5 ke US$ 1168,7 (29/7). Seirama, emas batangan di Divisi Logam Mulia PT Antam Tbk juga jatuh 4,6% dari posisi Rp 367.000 per gram menuju Rp 350.000 per gram (29/7).Di posisi saat ini, bagaimana langkah yang harus diambil investor? Bagaimana pula arah pergerakan emas ke depan?Analis Indosukes Futures Herry Setyawan menjelaskan, kecenderungan tertekannya harga emas belakangan ini karena pelaku pasar lebih tertarik masuk ke pasar saham, seiring musim laporan keuangan. Maka, katanya untuk jangka pendek ini, wajar harga emas relatif tertekan di US$ 1150-1180 per ons troi. Tapi, lanjut Herry, setelah earning seasons berlalu, pelaku pasar akan kembali melirik emas seiring masih lemahnya fudamental ekonomi di Eropa dan AS, serta pengetatan likuiditas di China. Dia meyakini baik jangka menengah maupun panjang tren emas akan bullish. Di posisi saat ini, dia berpendapat investor tipe jangka menengah ataupun panjang sudah bisa mulai mempertimbangkan masuk ke emas. "Target saya di US$ 1.160 per ons troi bisa mulai masuk, meskipun kemungkinan masih ada potensi emas turun ke US$ 1.140 dalam dua pekan ke depan," ucap Herry. Sementara, untuk investor jangka pendek, dia bilang bisa masuk kapan saja dan melakukan provit taking saat harga naik atau turun.Analis Asia Kapitalindo, Ibrahim memprediksi dalam jangka pendek ini, emas masih berpotensi jatuh ke US$ 1147 per ons troi. Target harga terendah itu masih mungkin tersentuh karena kecenderungan kenaikan euro. Hasil stress test sementara ini masih menjadi sentimen positif, apalagi IMF sudah menyiapkan bantuan dana mengatasi krisis di Ukraina dan Hungaria.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ayo, Bersiap Koleksi Emas
JAKARTA. Rebound pasar saham belakangan ini menjatuhkan harga emas dunia maupun emas batangan. Terhitung, awal Juli, emas untuk kontrak pengiriman Desember di Divisi COMEX-AS jatuh 3,6% dari US$ 1210,5 ke US$ 1168,7 (29/7). Seirama, emas batangan di Divisi Logam Mulia PT Antam Tbk juga jatuh 4,6% dari posisi Rp 367.000 per gram menuju Rp 350.000 per gram (29/7).Di posisi saat ini, bagaimana langkah yang harus diambil investor? Bagaimana pula arah pergerakan emas ke depan?Analis Indosukes Futures Herry Setyawan menjelaskan, kecenderungan tertekannya harga emas belakangan ini karena pelaku pasar lebih tertarik masuk ke pasar saham, seiring musim laporan keuangan. Maka, katanya untuk jangka pendek ini, wajar harga emas relatif tertekan di US$ 1150-1180 per ons troi. Tapi, lanjut Herry, setelah earning seasons berlalu, pelaku pasar akan kembali melirik emas seiring masih lemahnya fudamental ekonomi di Eropa dan AS, serta pengetatan likuiditas di China. Dia meyakini baik jangka menengah maupun panjang tren emas akan bullish. Di posisi saat ini, dia berpendapat investor tipe jangka menengah ataupun panjang sudah bisa mulai mempertimbangkan masuk ke emas. "Target saya di US$ 1.160 per ons troi bisa mulai masuk, meskipun kemungkinan masih ada potensi emas turun ke US$ 1.140 dalam dua pekan ke depan," ucap Herry. Sementara, untuk investor jangka pendek, dia bilang bisa masuk kapan saja dan melakukan provit taking saat harga naik atau turun.Analis Asia Kapitalindo, Ibrahim memprediksi dalam jangka pendek ini, emas masih berpotensi jatuh ke US$ 1147 per ons troi. Target harga terendah itu masih mungkin tersentuh karena kecenderungan kenaikan euro. Hasil stress test sementara ini masih menjadi sentimen positif, apalagi IMF sudah menyiapkan bantuan dana mengatasi krisis di Ukraina dan Hungaria.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News