Ayo, pilih mana antara ADRO dan BUMI?



JAKARTA. Sejumlah produsen batubara ramai-ramai merilis kinerjanya selama semester I. Sebut saja PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Bumi Resources (BUMI). Hasilnya memang mengecewakan. ADRO, misalnya, mengalami penurunan laba bersih hingga 49% selama semester I 2010. Presiden Direktur Adaro Energy Bapak Garibaldi Thohir dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia mengatakan, penurunan pada semester pertama tahun 2010 telah diperkirakan. “Walaupun produksi dan penjualan meningkat dibandingkan dengan 1H09, tingkat curah hujan yang tinggi di 1H10 telah berdampak terhadap pendapatan usaha dan laba bersih. Kami berharap harga jual rata-rata untuk semester kedua tahun ini meningkat dan bila cuacanya memungkinkan, kami akan memenuhi ekspektasi pasar untuk tahun 2010,” paparnya.Setali tiga uang, BUMI juga membukukan penurunan laba bersih. Laba bersih BUMI merosot 30% dari US$ 192,3 juta di akhir Juni 2009 menjadi US$ 134,6 juta di semester-I 2010. Jika kita perhatikan sekilas, penggerus utama laba BUMI adalah kenaikan beban pajak sebesar hampir 21% menjadi US$ 221,88 juta.

Tapi, lonjakan beban yang terbesar adalah lonjakan bunga. Di akhir Juni 2010, beban bunga dan keuangan bersih BUMI mencapai US$ 257,44 juta atau meroket 437,90% dari US$ 47,86 juta di akhir Juni 2009.Nah, hari ini, para trader di sejumlah milis ramai membicarakan dua perusahaan batubara ini. Jika harus memilih antara ADRO dan BUMI, rupanya para trader lebih memilih BUMI dan memutuskan untuk melepas ADRO. "Kinerja ADRO benar-benar buruk. Masih jauh lebih baik kinerja BUMI," kata salah seorang trader. Pun begitu, harga saham kedua emiten ini sama-sama tergerus. Rupanya, pelaku pasar memilih untuk melepas kedua saham ini. Pada pukul 10.35, saham ADRO tergerus 3,03% menjadi Rp 1.920. Sementara, saham BUMI pada waktu yang sama mengalami penurunan 1,17% menjadi Rp 1.690.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie