KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan HIV/AIDS bukan momok baru. Namun, masih banyak kalangan masyarakat yang tidak memahami persoalan ini, termasuk penanganan bagi para penderitanya. Minimnya sosialisasi dan edukasi diangap sebagai akar persoalan tersebut. Oleh karena itu, kini yang harus digenjot adalah kampanye pencegahan HIV/AIDS secara masif, termasuk memanfaatkan jaringan media sosial. Pemerintah pun dituntut lebih kreatif membuat konten edukasi mengenai HIV/AIDS supaya bisa viral di jagat media sosial dan efektif menjangkau target sasaran. Ketua Yayasan Pesona Jakarta Sammi Alfarisi mengapresiasi upaya pemerintah menyediakan poli khusus bagi penanganan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) maupun anak dengan HIV/AIDS (ADHA). Namun, "Banyak masyarakat belum tahu bagaimana cara pengobatan HIV/AIDS dan cara mencegahnya," terang Sammi, Jumat (19/7).
Ayo viralkan kampanye penanganan ODHA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan HIV/AIDS bukan momok baru. Namun, masih banyak kalangan masyarakat yang tidak memahami persoalan ini, termasuk penanganan bagi para penderitanya. Minimnya sosialisasi dan edukasi diangap sebagai akar persoalan tersebut. Oleh karena itu, kini yang harus digenjot adalah kampanye pencegahan HIV/AIDS secara masif, termasuk memanfaatkan jaringan media sosial. Pemerintah pun dituntut lebih kreatif membuat konten edukasi mengenai HIV/AIDS supaya bisa viral di jagat media sosial dan efektif menjangkau target sasaran. Ketua Yayasan Pesona Jakarta Sammi Alfarisi mengapresiasi upaya pemerintah menyediakan poli khusus bagi penanganan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) maupun anak dengan HIV/AIDS (ADHA). Namun, "Banyak masyarakat belum tahu bagaimana cara pengobatan HIV/AIDS dan cara mencegahnya," terang Sammi, Jumat (19/7).