KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Staff Kepresidenan Moeldoko mengatakan perlu adanya penambahan anggota Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).

Hal itu seiring dengan fenomena penyerangan simbol keagamaan dan pemuka agama di sejumlah daerah di Indonesia. Menurut Moeldoko, saat ini persoalan yang dihadapi Babinkamtibmas adalah satu personel bisa mengawasi lima desa.

"Sehingga tidak semua terisi, apalagi ditambah dengan transportasi yang terbatas," ungkapnya saat ditemui di kantornya, Rabu (14/2).

Padahal, ia bilang, Babinkamtibmas memiliki peranan mewakili negara. Sehingga, semua yang terjadi di lingkungan masyarakat, Babinkamtibmas bisa mengikuti dan memonitor setiap saat dengan baik. Bahkan, ketika terjadi kejadian serupa, Babinkamtibmas bisa merespons dengan cepat.

Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyampaikan, butuh memaksimalkan fungsi Babinkamtibmas dan koordinasi dengan stakeholder terdekat.

"Ya ini membangkitkan lagi tidak bisa polisi sendiri. Ini harus melibatkan semua masyarakat, semua stakeholder di situ," kata Setyo.

Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir, sejumlah aksi kekerasan terkait keagamaan terjadi di sejumlah daerah. Seperti, penyerangan seorang pastur di Sleman, Yogyakarta, pekan lalu, dan penolakan warga Tangerang Selatan terhadap seorang biksu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini