Baca ini untuk memahami skandal StanChart



Kenapa kita perlu peduli pada skandal Standard Chartered yang terjadi nun jauh di Amerika?

Standard Chartered adalah bank kelas dunia yang bermarkas di London. Penting bagi kita untuk memahami apa yang terjadi karena bank ini sekarang memfokuskan bisnisnya di Asia dan negara berkembang. Maka, skandal apapun yang menimpa StanChart bisa jadi akan mempengaruhi masa depan bisnis bank itu ke depannya, termasuk operasionalnya di sini.

Oke, tapi apa sih yang telah dilakukannya sehingga terseret dalam skandal?


Salah satu regulator perbankan di New York yaitu Departemen Jasa Finansial (DFS) menuding StandChart dengan sembunyi-sembunyi menjalankan unit bisnis bekerjasama dengan pemerintah Iran. Lewat unit itu, Standchart telah melakukan lebih dari US$ 250 miliar transaksi ilegal selama hampir satu dekade.

Begini tudingan DFS dalam laporannya:

“Hampir selama 10 tahun, [Standard Chartered] bersama pemerintah Iran sengaja menyembunyikan kurang lebih 60.000 transaksi rahasia dari regulator, melibatkan sekitar US$ 250 miliar, dan meraup fee jutaan dollar. Aksi Standard Chartered menjadikan sistem keuangan AS rentan terhadap teroris, pedagang senjata, mafia obat-obatan, dan rejim korup, serta menghalangi para investigator untuk mendapatkan informasi penting guna melacak aktivitas kriminal.”

DFS mengatakan StanChart menjalankan wire-stripping.

Wire-stripping?

Proses mengganti kode-kode bank untuk menyembunyikan dari mana transaksi itu berasal. Seringkali dengan mengganti kode swift yakni kode yang mengidentifikasikan bank. Laporan DFS mencontohkan bahwa manual StandChart berikut pun menjelaskan cara melakukan ini kepada karyawan:

“Pastikan bahwa kolom nomor 52 untuk pembayaran tak diisi atau tak ditulisi kode swift apapun menjadi ‘_’...(Catatan: jika ini tak dilakukan, maka kode swift bank Iran akan muncul – tergantung pada rutenya - dalam pesan pembayaran yang dikirim [ke cabang New York]).”

Tuduhan ini mirip dengan tuduhan pencucian uang atas HSBC dan juga mirip pelanggaran Barclays di 2010. Apakah sama?

Mereka mirip, tapi juga ada perbedaan besar.

Yaitu?

Tak seperti HSBC dan Barclays, Standard Chartered menolak tuduhan tersebut. Dalam pernyataannya, tertulis "dengan tegas menolak penggambaran fakta yang dibuat Departemen Jasa Keuangan negara bagian New York”.

Stanchart memaparkan bahwa laporan keuangannya pun telah menekankan bahwa ia telah melakukan review atas kepatuhan secara historis bank itu, dan telah mendiskusikannya dengan berbagai badan pemerintah AS, termasuk DFS, Departemen Kehakiman, Kantor Pengendalian Aset Asing, Federal Reserve Group New York, dan jaksa wilayah New York sejak Januari 2010.

Stanchart pun berkata bahwa ia “tidak mempercayai perintah DFS itu menggambarkan fakta yang utuh dan akurat. Analisis kepatuhan yang disampaikan ke badan-badan pemerintah juga memperlihatkan bahwa dalam periode tersebut grup kami memenuhi peraturan, termasuk tak melanggar sanksi AS terhadap Iran dan regulasi terkait pembayaran u-turn. Seperti yang telah kami ungkapkan ke otoritas, seluruh 99,9% transaksi sehubungan dengan Iran mematuhi regulasi u-turn. Total nilai transaksi yang tidak mengikuti u-turn di bawah US$ 14 juta.”

Sebentar. U-turn itu apa lagi?

Sampai dengan November 2008, Kantor Pengendali Aset Asing AS telah mengatur bahwa lembaga keuangan AS, dalam kondisi tertentu dan di bawah pengawasan ketat dari regulator, boleh memproses transaksi tertentu untuk bank-bank Iran, individu, dan entitas lainnya. Sesuai regulas federal, kondisi yang dimaksud adalah bahwa transaksi dilakukan di luar negeri oleh bank asing non-Iran dan hanya melalui sistem finansial AS menuju bank asing non-Iran lainnya.

Editor: