KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Jakarta, Rano Karno menilai normalisasi sungai Ciliwung wajib dilanjutkan.

Namun, menurut dia, normalisasi sungai bukan hanya wewenang pemerintah daerah (Pemda), melainkan pemerintah pusat juga.

"Harus dilanjutkan. Tapi, sebetulnya daerah area sungai itu bukan hanya wewenang Pemda, tapi juga pusat," kata Rano saat diwawancarai awak media di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2024).

Baca Juga: Pramono-Anung Usung 11 Program Prioritas, Salah Satunya Tentang Masalah Air

Oleh karena itu, Rano menilai, untuk membenahi sungai Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tidak bisa sendirian.

"Enggak bisa kita full. Dulu, maaf Bang Ahok, bikin turap. Tapi maaf, mungkin waktu Bang Anies tidak dilanjutkan, bikin biopori. Itu juga enggak salah, mungkin pada waktu itu, momennya memang itu," ujar Rano.

Rano mengatakan, Jakarta dilintasi 13 sungai yang harus dibenahi. Di sisi lain, kota ini merupakan dataran rendah.

"Jakarta ini pada dasarnya ini kota pantai, landai dia," terang Rano.

Perlu diketahui, Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta agar penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono menyelesaikan sisa 17 kilometer proyek normalisasi Sungai Ciliwung di tahun 2024.

Baca Juga: Ada Zaenab dan Sarah di Tim Pemenangan Pramono-Rano, Ini Daftar Lengkapnya

Pasalnya, anggaran normalisasi Sungai Ciliwung itu sudah disetujui oleh DPRD dalam Raperda tahun 2024.

DPRD DKI mengalokasikan anggaran sebesar 2,85 triliun untuk normalisasi Sungai Ciliwung. Namun, sampai saat ini proyek normalisasi Sungai Ciliwung belum selesai, bahkan berhenti.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rano Karno Bakal Lanjutkan Normalisasi Sungai Ciliwung", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2024/09/10/13374891/rano-karno-bakal-lanjutkan-normalisasi-sungai-ciliwung.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto