Badai Beryl Menuju Texas, Corpus Christi Menutup Pelabuhannya



KONTAN.CO.ID - Badai Tropis Beryl sedang bergerak ke arah barat laut melintasi Teluk Meksiko pada hari Minggu (7/7) dan diperkirakan akan kembali menguat menjadi badai kategori 1 sebelum mendarat di pantai Texas pada malam hari.

Pusat Badai Nasional AS telah mengeluarkan peringatan badai untuk sebagian besar pantai Texas. Corpus Christi menutup pelabuhannya menjelang angin kencang yang diperkirakan akan melanda daerah tersebut.

Bagian timur Texas juga dalam pengawasan banjir menjelang badai ini, yang memiliki kecepatan angin maksimum 60 mph (96 kph) pada Minggu pagi.


Baca Juga: U.S. Coast Guard Says Hurricane May Shut Oil Ports

Awal pekan ini, badai yang sempat mencapai kategori 5 ini meninggalkan jejak kehancuran mematikan di seluruh Karibia.

Badai ini melanda Jamaika, Grenada, St. Vincent dan Grenadines, serta menyebabkan hujan lebat di Venezuela utara.

Badai ini telah merenggut setidaknya 11 nyawa, merusak bangunan, merobohkan jaringan listrik, dan menumbangkan pohon. Beryl terakhir kali mendarat pada hari Jumat, melintasi Semenanjung Yucatan di Meksiko dan menyebabkan pemadaman listrik di beberapa area.

Namun, badai ini sebagian besar tidak merusak destinasi pantai utama di sana dan tidak menyebabkan korban jiwa.

Video menunjukkan bandara internasional di Cancun penuh dengan turis pada hari Sabtu saat mereka menjadwal ulang penerbangan mereka setelah badai.

Dengan badai yang sekarang mendekati Texas, Layanan Cuaca Nasional memperingatkan adanya gelombang badai yang menyebabkan banjir pesisir dan arus balik.

Baca Juga: Badai Beryl Menghantam Karibia, Ciptakan Hujan Lebat, Banjir dan Gelombang Tinggi

Kilang Minyak

Sebagian besar produksi minyak dan gas lepas pantai di Teluk utara berada di sebelah timur jalur prakiraan Beryl.

Citgo Petroleum Corp menyatakan akan menjaga kilang Corpus Christi tetap beroperasi pada produksi minimum saat badai bergerak ke pantai.

Shell menghentikan produksi di platform Perdido di Teluk dan mengevakuasi pekerjanya di sana. Shell juga mengevakuasi pekerja dari platform Whale, yang dijadwalkan memulai produksi akhir tahun ini.

Gibson Energy, yang mengoperasikan terminal minyak besar di Corpus Christi, mengatakan operasi tetap berjalan, namun akan mengambil langkah lebih lanjut tergantung pada prakiraan cuaca.

Editor: Yudho Winarto