KONTAN.CO.ID - Otoritas di seluruh wilayah tenggara Amerika Serikat (AS) menghadapi tugas yang menantang pada hari Sabtu untuk membersihkan puing-puing setelah Badai Helene. Badai Helena merupakan salah satu badai paling kuat dan mungkin paling "mahal" yang menghantam negara, sementara jumlah korban tewas terus meningkat. Setidaknya 47 kematian dilaporkan pada awal hari Sabtu, dan otoritas khawatir bahwa lebih banyak mayat akan ditemukan di beberapa negara bagian.
Baca Juga: Intelijen Israel Bidik Nasrallah Hisbullah selama 20 Tahun, Bisa Bunuh Kapan Saja Estimasi kerusakan sepanjang jalur perjalanan badai mencapai antara US$ 95 miliar dan US$ 110 miliar, sehingga dapat menjadi salah satu badai paling mahal dalam sejarah Amerika Serikat, kata Jonathan Porter, ahli meteorologi AccuWeather, sebuah perusahaan forecasting komersial. Badai Helene yang telah di-downgrade pada hari Jumat malam menjadi sebuah puting beliung pasca-tropis. Sisa-sisa badai tersebut terus menghasilkan hujan lebat pada beberapa negara bagian, menyebabkan banjir besar yang mengancam kegagalan bendungan yang dapat menghancurkan kota-kota secara keseluruhan. "Kerusakan yang kita lihat dalam kehancuran Badai Helene sungguh luar biasa," kata Presiden Joe Biden pada hari Sabtu. "Jill dan saya terus berdoa untuk semua orang yang kehilangan anggota keluarga dan setiap orang yang terdampak oleh badai ini."
Kehancuran di Florida
Jangkauan kerusakan di Florida mulai terlihat setelah fajar pada hari Jumat. Di Steinhatchee pantai, gelombang badai - dinding air laut yang didorong angin - sepanjang 2,4-3 meter menggeser rumah-rumah mobile, kata badan cuaca nasional. Di Treasure Island, komunitas pulau penghalang di Pinellas County, perahu-perahu terdampar di halaman depan. Kota Tampa memposting pada X bahwa petugas darurat telah melakukan 78 operasi penyelamatan air untuk penduduk dan bahwa banyak jalan tidak dapat dilalui karena banjir. Kantor Sheriff Pasco County menyelamatkan lebih dari 65 orang.
Baca Juga: Pendapatan OpenAI Diprediksi Capai US$ 11,6 Miliar di 2025 Total 11 orang tewas di Florida, kata Gubernur Ron DeSantis pada hari Sabtu, berbicara di Perry, Florida, yang mengalami gelombang badai sepanjang 4,6 meter, lebih besar dari yang dilihat dalam badai-badai beberapa tahun terakhir. "Jika Anda melihat sekitar sini, Anda dapat melihat bahwa beberapa rumah hanya puing-puing," kata DeSantis. "Benda-benda ini datang, mereka sangat kuat dan tidak dapat dihentikan." Criswell, direktur FEMA, bergabung dengan DeSantis dalam tur ke daerah-daerah yang rusak parah oleh badai. Dia akan melakukan perjalanan ke Georgia pada hari Minggu dan North Carolina pada hari Senin, kata Gedung Putih.
"Saya hanya ingin mengatakan atas nama presiden bahwa kita mengucapkan belasungkawa terdalam kepada keluarga-keluarga yang kehilangan anggota keluarga," kata Criswell.
Baca Juga: Produsen Cat Dulux, Akan PHK 2.000 Karyawan di Seluruh Dunia Gubernur Georgia, Brian Kemp, kantornya melaporkan bahwa terdapat 15 korban badai di negara bagian itu, sementara Gubernur North Carolina, Roy Cooper, mengatakan bahwa terdapat dua korban badai di negara bagian tersebut. Setidaknya 19 orang tewas dalam badai tersebut di seluruh South Carolina, menurut Charleston-based Post and Courier, yang mengutip pejabat-pejabat lokal.
Editor: Hasbi Maulana