Badai Ida hantam produksi minyak AS, pasokan bensin berpotensi terhambat



KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Sejumlah perusahaan migas mulai melakukan evaluasi terhadap fasilitas produksi dan penyulingan minyak setelah dilanda Badai Ida. Namun, pemadaman listrik yang meluas dan banjir menghadirkan rintangan besar untuk memulai kembali pabrik pemrosesan minyak dan gas.

Badai Ida merobohkan setidaknya 94% produksi minyak dan gas lepas pantai di Teluk Meksiko dan menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik di wilayah Louisiana. Bahkan seorang pejabat kelistrikan menyebut, pemadaman listrik bisa berlangsung selama tiga minggu. Ini dapat memperlambat upaya untuk memperbaiki serta memulai kembali fasilitas energi di kawasan tersebut.

Ratusan anjungan produksi minyak tetap dievakuasi dan hampir 1,1 juta rumah dan bisnis di Louisiana dan Mississippi tanpa listrik hingga Senin sore. Kilang minyak di Norco dan Belle Chasse, Louisiana, masih mengalami banjir sehari setelah badai berlalu.


Entergy Corp, utilitas listrik terbesar di Louisiana, memperingatkan ada kerusakan "bencana" pada saluran transmisi. Satu menara yang menyediakan listrik runtuh pada puncak badai dan kabel listriknya jatuh ke Sungai Mississippi, kata perusahaan tersebut.

Baca Juga: Harga minyak ditutup menguat di awal pekan, WTI masih di bawah US$ 70 per barel

Jika melihat keadaan di tahun lalu, pemadaman listrik akibat badai membuat pembangkit di Danau Charles, Louisiana, menganggur hingga lima minggu. Ini membuat kerugian jutaan dolar dari perusahaan migas karena kehilangan produksi. 

Sementara itu, saat menghadapi Badai Ida yang terjadi di akhir pekan lalu, sembilan kilang Gulf Coast dimatikan, ini setara sekitar 2,3 juta barel minyak per hari.

"Anda tidak bisa begitu saja membalik saklar dan melanjutkan produksi kilang," kata Robert Yawger, Director of Energy Futures Mizuho Securities. 

Dia pun menggambarkan restart pada kilang minyak sebagai sesuatu yang rumit dan berbahaya. "Pengamatan saya dua sampai empat minggu sebelum bisa selesai semuanya," tambah dia. 

Exxon Mobil Corp menghentikan operasinya pada pemrosesan minyak dan kompleks kimia Baton Rouge yang berkapasitas 520.000 barel per hari karena kekurangan daya dan bahan baku, kata seorang juru bicara. 

Sementara itu, Phillips 66 akan melakukan penilaian pasca-badai di kilang di daerah yang terkena dampak parah di Louisiana "ketika aman untuk melakukannya," jelas Juru Bicara Perusahaan, Bernardo Fallas.

Pemadaman dapat mendorong harga bensin eceran naik 5 sen hingga 15 sen per galon dengan pemrosesan dihentikan, kata perusahaan pelacakan GasBuddy. "Tingkat kenaikan harga bakal tergantung pada seberapa cepat tenaga listrik dan pipa bahan bakar utama dapat melanjutkan operasi," ujar Analis Perminyakan Patrick De Haan.

Colonial Pipeline Co, jaringan pipa bahan bakar terbesar AS, berharap untuk mulai memompa bensin dan solar pada jalur tertutup dari Houston ke Greensboro, North Carolina, pada Senin malam, katanya. Jaringannya memasok hampir setengah dari bensin yang digunakan di sepanjang Pantai Timur AS dan penutupan Mei yang diperpanjang menyebabkan kekurangan bahan bakar.

Baca Juga: Wall Street didukung sektor teknologi, S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor penutupan lagi

Perusahaan minyak mulai mensurvei anjungan lepas pantai untuk mencari kerusakan. Royal Dutch Shell merencanakan sebuah jalan layang pada hari Senin di propertinya dan BP Plc, BHP, Chevron Corp dan Exxon Mobil juga mengatakan mereka sedang menilai fasilitas lepas pantai.

"Butuh beberapa hari untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kemungkinan dampak," kata Ola Morten Aanestad, juru bicara Equinor ASA, yang mengevakuasi platform Titan dan menghentikan produksi di Teluk Meksiko AS.

Sekitar 1,72 juta barel per hari (bph) produksi minyak dan 2,01 juta kaki kubik per hari produksi gas alam tetap offline di sisi Teluk Meksiko AS setelah evakuasi di 288 platform.

Hampir selusin pelabuhan pengiriman komersial dari New Orleans ke Pascagoula, Mississippi, tetap ditutup pada hari Senin. Penutupan tersebut termasuk Louisiana Offshore Oil Port (LOOP), terminal ekspor dan impor minyak mentah swasta terbesar di Amerika Serikat.

Ida mendarat di dekat Port Fourchon, pangkalan darat untuk LOOP. Pejabat untuk pelabuhan ekspor minyak tidak dapat memberikan komentar pada hari Senin.

Selanjutnya: Miliarder ini meramal mata uang kripto akan kembali ke level nol

Editor: Anna Suci Perwitasari