KONTAN.CO.ID-BONTANG. PT Badak NGL (Badak LNG) berencana mengusulkan tiga program pengembangan bisnis untuk ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Ketiga program ini meliputi pembangunan Liquefied Natural Gas (LNG) Hub, Liquefied Petroleum Gas (LPG) Hub dan Regasifikasi. Director & Chief Operating Officer Badak LNG Teten Hadi Rustendi mengungkapkan, ketiga proyek ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan produktivitas Kilang LNG dan LPG di Bontang.
"LPG Hub bisa meningkatkan efisiensi dan LPG Hub bisa meningkatkan ketahanan energi kita. Serta regasifikasi untuk mendukung pemakaian gas di IKN," kata Teten kepada awak media di Bontang, Sabtu (4/11). Teten menjelaskan, pembangunan LNG Hub sangat potensial untuk dilakukan. Pasalnya, fasilitas penyimpanan LNG nantinya juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan luar.
Baca Juga: Tekan impor LPG, Badak LNG Bangun Fasilitas LPBS Senilai US$ 9,4 juta Dengan demikian, ada keuntungan yang bisa diperoleh dari biaya sewa. Selain itu, dengan tersimpannya stok LNG di wilayah Indonesia maka ada potensi untuk mendorong pemanfaatan di dalam negeri terlebih ketika harga LNG melambung. Menurutnya, jika ada pembangunan 10 tangki hingga 20 tangki untuk memfasilitasi proyek LNG Hub maka ketahanan energi akan meningkat hingga 40 hari. Selain itu, Teten menyebutkan sudah ada pihak asing yang tertarik untuk memanfaatkan fasilitas penyimpanan. Untuk itu, saat ini Badak LNG tengah bersurat dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk mengurus perizinan. Tak sampai disitu, kehadiran LNG Hub diyakini dapat menjawab kebutuhan pasar Asia dimana selama ini Singapura masih menjadi pemain utama khususnya dalam penyediaan LNG Bunkering. "Kalau ini semua jalan kita bisa jadi penentu harga LNG Asia. Singapura itu cuma dua tangki LNG tapi bunker service-nya antri," imbuh Teten.
Baca Juga: Tingkatkan Utilisasi Gas Bumi, PGN Jalin Kemitraan Proyek LNG Demi memuluskan rencana ini, Badak LNG pun tengah berkordinasi dengan BUMN lain yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Kehadiran proyek ini diklaim mampu menciptakan efisiensi biaya hingga 17% bagi kapal-kapal yang melintas serta mengurangi waktu tunggu hingga dua hari. Sementara itu, kehadiran Proyek LPG Hub disebut bakal berdampak tidak hanya bagi Badak LNG namun juga untuk Subholding Commercial & Trading (CNT) Pertamina. Kehadiran LPG Hub diyakini bakal meningkatkan kapasitas LPG minimal 100 ribu metrik ton. "Efisiensi di atas kertas Rp 25,2 miliar per tahun yang bisa didapat Subholding CNT," sambung Teten. Dengan kapasitas yang meningkat, maka efisiensi biaya akan tercipta. Fasilitas ini dapat disewakan untuk kebutuhan Pertamina Group. Ketersediaan pasokan yang mencukupi disebut bakal ikut menjamin ketahanan energi dan mendorong efisiensi ke depannya. Program lainnya yakni regasifikasi disebut juga potensial untuk dilakukan seiring rencana pemerintah mendorong Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca Juga: PGN dan Badak NGL Akan Garap LNG Bunkering Pertama di Indonesia Selain memasok kebutuhan gas di IKN, Proyek Regasifikasi juga dapat memenuhi kebutuhan ke Kilang Balikpapan hingga industri sepanjang Bontang-Penajam Paser Utara. Demi memuluskan berbagai rencana pengembangan bisnis ini, Badak LNG pun membuka peluang untuk menjaring kerjasama dengan mitra serta berencana mengusulkan tiga proyek ini ditetapkan sebagai PSN. "Kita berharap kalau sudah (ditetapkan sebagai) PSN akan banyak sumber dana, karena sudah diputuskan pemerintah. Selain itu, break event point (BEP)-nya cepat banget," jelas Teten. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto