JAKARTA. Pejabat Pelaksana Tugas Badan Kebijaksanaan Fiskal Agus Supriyanto memperkirakan otot rupiah bakal terus menguat. Alasannya, perekonomian Amerika Serikat dan Eropa masih belum pulih dalam waktu dekat.“Selama perekonomian di Amerika dan Eropa masih belum pulih sekali, mungkin penguatan rupiah masih akan berlangsung,” ucap Agus usai mengikuti rapat kordinasi di kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Jumat (12/8).Agus mengatakan, kondisi ekonomi Amerika dan Eropa yang tengah sekarat akan menguntungkan perekonomian Indonesia. Salah satunya dari sisi nilai tukar rupiah yang trennya akan terus menguat.Agus melihat, rupiah yang sempat kembali melemah dalam beberapa hari terakhir merupakan hal biasa. "Itu kondisi alami yang biasa terjadi jika penguatan terlalu berlebihan yang membentuk psikologi para pelaku pasar," lanjutnya.Dia menjelaskan, rata-rata nilai tukar rupiah hingga Juli masih berkisar Rp 9.149 hingga Rp9.150 per dollar AS. Nilai itu tidak terlalu jauh dari asumsi nilai tukar yang terdapat dalam APBNP 2010 sebesar Rp 9.200 per dollar AS. “Ini penguatannya masih temporary, berfluktuasi. Makanya saya bilang kita pakai kurs rata-rata,” katanya.Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, hari ini rupiah menguat ke level Rp 8.990 per dollar Amerika Serikat. Sehari sebelumnya, rupiah berada di level Rp 9.007 per dolar Amerika Serikat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Badan Fiskal ramalkan rupiah terus menguat
JAKARTA. Pejabat Pelaksana Tugas Badan Kebijaksanaan Fiskal Agus Supriyanto memperkirakan otot rupiah bakal terus menguat. Alasannya, perekonomian Amerika Serikat dan Eropa masih belum pulih dalam waktu dekat.“Selama perekonomian di Amerika dan Eropa masih belum pulih sekali, mungkin penguatan rupiah masih akan berlangsung,” ucap Agus usai mengikuti rapat kordinasi di kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Jumat (12/8).Agus mengatakan, kondisi ekonomi Amerika dan Eropa yang tengah sekarat akan menguntungkan perekonomian Indonesia. Salah satunya dari sisi nilai tukar rupiah yang trennya akan terus menguat.Agus melihat, rupiah yang sempat kembali melemah dalam beberapa hari terakhir merupakan hal biasa. "Itu kondisi alami yang biasa terjadi jika penguatan terlalu berlebihan yang membentuk psikologi para pelaku pasar," lanjutnya.Dia menjelaskan, rata-rata nilai tukar rupiah hingga Juli masih berkisar Rp 9.149 hingga Rp9.150 per dollar AS. Nilai itu tidak terlalu jauh dari asumsi nilai tukar yang terdapat dalam APBNP 2010 sebesar Rp 9.200 per dollar AS. “Ini penguatannya masih temporary, berfluktuasi. Makanya saya bilang kita pakai kurs rata-rata,” katanya.Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, hari ini rupiah menguat ke level Rp 8.990 per dollar Amerika Serikat. Sehari sebelumnya, rupiah berada di level Rp 9.007 per dolar Amerika Serikat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News