KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa pagu anggaran tembus Rp 268 triliun di tahun 2026. Anggaran jumbo tersebut mayoritas digunakan untuk menunjang program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto.

Kepala BGN, Dadan Hindayana menjelaskan bahwa anggaran tersebut meningkat sekitar Rp 50,13 triliun dari pagu indikatif yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 217,86 triliun.

“Ini kemajuan yang kami peroleh awalnya kami mendapatkan pagu indikatif Rp 217 triliun dengan keluarnya pagu anggaran ada tambahan Rp 50 triliun sehingga anggaran yang kami terima kurang lebih Rp 268 triliun,” ujarnya saat rapat bersama Komisi IX DPR, Jakarta, Senin (8/9).

Bank DBS Indonesia Ungkap Alasan Pentingnya Berinvestasi di Tengah Ketidakpastian

Baca Juga: Karena MBG, Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip yang Melemah 5% Sejak Awal 2025

Dadan mengungkapkan, tambahan anggaran sebesar Rp 50,13 triliun tahun 2026 ini, dominan bakal diarahkan untuk program bantuan pangan bergizi mencapai 75% dari tambahan tersebut.

Adapun ini akan difokuskan pada anak sekolah serta kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui dan balita.

Dia memerinci, tambahan anggaran tersebut bakal digelontorkan antara lain, pertama bantuan pemerintah (banper) MBG anak sekolah Rp 34,49 triliun, kedua banper MBG ibu hamil, menyusui dan balita Rp 3,18 triliun.

Ketiga, belanja pegawai Rp 3,96 triliun, keempat digitalisasi MBG Rp 3,15 triliun, kelima promosi, edukasi, kerjasama, dan pemberdayaan masyarakat Rp 280 miliar, keenam pemantauan dan pengawasan Rp 700 miliar.

Baca Juga: MBG Akan Percepat Pembangunan Dapur SPPG Di Wilayah 3T, Simak Kriterianya

Ketujuh sistem dan tata kelola Rp 412,5 miliar, kedelapan koordinasi penyediaan dan penyaluran, termasuk pembiayaan gaji akuntan dan ahli gizi serta pelatihan penjamah makan Rp 3,88 triliun , dan kesembilan kegiatan pada program dukungan manajemen lainnya Rp 59,81 miliar.

“Jika kami breakdown klasifikasi anggaran BGN 2026 bahwa 95,4% adalah program pemenuhan gizi nasional senilai Rp 255,58 triliun, kemudian 4,6% merupakan program dukungan manajamen senilai Rp 12,41 triliun,” jelas Dadan.

Sementara itu, Dadan menuturkan, bila dilihat dari sisi fungsi pada anggaran 2026 pihaknya merinci sebesar Rp 24,72 triliun untuk kesehatan, Rp 223,55 triliun untuk pendidikan dan Rp 19,71 triliun untuk ekonomi.

Baca Juga: Kenaikan Anggaran Bansos dan MBG Angkat Prospek ICBP dan MYOR di Tengah Risiko CPO

Adapun dari sisi jenis belanja anggaran di 2026 digelontorkan 97,7% atau Rp 261,82 triliun untuk belanja barang, 1,4% atau Rp 3,79 triliun belanja pegawai dan 0,97% atau Rp 2,37 triliun untuk belanja modal.

Selain itu, jika dilihat dari sisi operasional dan non operasional maka anggaran tersebut dialokasikan Rp 7,7 triliun atau 2,9% untuk operasional dan Rp 260,29 triliun atau 97,1% untuk non operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News