Badan HAM PBB Sebut Serangan Israel ke Jabalia Bisa Jadi Kejahatan Perang



KONTAN.CO.ID - Badan HAM PBB akhirnya buka suara terkait serangan militer Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza. Badan tersebut mengatakan serangan udara Israel dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

"Mengingat tingginya jumlah korban sipil dan skala kehancuran setelah serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia, kami mempunyai kekhawatiran serius bahwa ini adalah serangan yang tidak proporsional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang," tulis Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di akun X resminya.

Kamp pengungsi Jabalia berada di wilayah padat penduduk di Kota Gaza. Kamp tersebut terkena serangan rudal pada hari Selasa (31/10) hingga meninggalkan lubang raksasa di tengah bangunan. Titik tersebut kembali menjadi sasaran pemboman satu hari setelahnya.


Mengutip Al Jazeera, sedikitnya 195 orang dipastikan tewas dan lebih dari 100 orang diperkirakan hilang di bawah reruntuhan, serta sekitar 777 orang terluka dalam serangan itu.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Yang Dibutuhkan Israel dan Palestina adalah Solusi Dua Negara

Terkait serangan itu, militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan seorang komandan Hamas.

Israel mengatakan, mereka menyerang Jabalia karena ada kompleks terowongan yang luas di lokasi tersebut. Mereka juga mengklaim ada banyak teroris Hamas yang terbunuh dalam serangan tersebut, termasuk komandan lokal Ibrahim Biari.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengaku terkejut atas meningkatnya angka kekerasan di Gaza, termasuk di Jabalia yag merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza.

 "Sekretaris Jenderal Antonio Guterres terkejut atas meningkatnya kekerasan di Gaza. Hal ini termasuk pembunuhan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan udara Israel di daerah pemukiman di kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.

Baca Juga: UNICEF: Sekitar 420 Anak-Anak Terbunuh atau Terluka di Gaza Setiap Harinya

Dujarric menambahkan, Sekjen PBB juga menegaskan kembali bahwa semua pihak harus mematuhi hukum humaniter internasional, termasuk prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian.

Keresahan juga disampaikan oleh badan PBB lain, yaitu UNICEF. Mereka menggambarkan serangan tersebut sebagai sesuatu yang sangat mengerikan. Sebelumnya badan itu juga menyebut Gaza telah menjadi kuburan bagi ribuan anak-anak.

"Masih terlalu dini untuk mengetahui berapa banyak anak-anak yang tewas di Jabalia, namun tercatat bahwa lebih dari 3.500 anak telah terbunuh sejak 7 Oktober," ungkap UNICEF.