Badan Ketahanan Pangan: Produksi komoditas pangan aman hingga akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memastikan produksi berbagai bahan pangan akan aman hingga akhir tahun ini.

Berdasarkan data prognosa produksi dan kebutuhan komoditas pangan strategis yang dihimpun oleh BKP pada Juli hingga Desember 2018, terdapat beberapa bahan pangan yang surplus.

Misalnya, produksi beras pada Juli hingga Desember sebesar 20,68 juta ton dengan perkiraaan kebutuhan sebesar 15 juta ton. Produksi jagung sebesar 13,3 juta ton dengan perkiraan kebutuhan sebesar 8,64 juta ton. Produksi minyak goreng sebesar 17,2 juta ton dengan kebutuhan sebesar 4,29 juta ton, produksi gula pasir sebesar 1,6 juta ton dengan perkiraan kebutuahn sebesar 1,56 juta ton.


Produksi cabai dan bawang merah juga masih surplus. Kebutuhan bawang merah diperkirakan mencapai 600.000 ton sementara produksinya mencapai 709.000 ton, kebutuhan cabai besar mencapai 532.000 ton dengan perkiraan produksi sebesar 647.000 ton dan perkiraan kebutuhan cabai rawit sebesar 319.000 ton dengan perkiraan produksi 505.000 ton.

Sementara produksi daging ayam ras diperkirakan sebear 1,76 juta ton dengan perkiraan kebutuhan sebesar 1,5 juta ton dan produksi telur ayam ras sebesar 858.000 ton dengan perkiraan kebutuhan sebesar 857.000 ton.

"Jadi semua produksi kita aman dan dipastikan tidak ada gejolak hingga akhir tahun. Bila dilihat cadangan beras pemerintah masih ada 2,1 juta ton, stok di PIBC di atas normal, gula juga masih ada giling, dan komoditas lain masih ada panen," tutur Agung kepada Kontan.co,id, Rabu (12/9).

Agung tak menampik, masih ada komoditas pangan lain yang masih perlu diimpor yakni daging sapi dan kerbau, kedelai, juga bawang putih.

Pasalnya, pada Juli hingga Desember tahun ini produksi daging sapi dan kerbau diperkirakan hanya sekitar 213.000 ton sementara kebutuhannya diperkirakan mencapai 328.000 ton. Produksi kedelai hanya mencapai 803.000 ton dengan kebutuhan sebesar 1,44 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi