Badan Pangan Nasional Beberkan Penyebab Kenaikan Harga Bawang Merah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberkan penyebab kenaikan harga bawang merah pasca lebaran. 

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa menyebutkan saat ini harga bawang merah di tingkat produsen sudah mencapai Rp 33.000 per kilogram (kg) lebih tinggi dari harga acuannya yang hanya Rp 30.000/kg. 

"Kenaikan harga disebabkan karena beberapa hal, disamping hujan juga adanya keterbatasan tenaga kerja," ungkap Ketut dalam Rakor Pegendalian Inflasi, dipantau secara daring, Senin (22/4). 


Ketut menjelaskan kenaikan harga disebabkan oleh terganggunya produksi di wilayah sentra karena banjir di sepanjang pantura pada Maret lalu. 

Baca Juga: BPS Waspadai Kenaikan Harga Bawang Merah, Bawang Putih, Ayam Hingga Gula

Menurutnya, banjir ini telah menyebabkan 2.500 hektare (ha) lahan puso atau gagal panen dari 7.500 ha yang terdampak di wilayah produsen.

Selain itu, ada kendala teknis yaitu keterbatasan tenaga kerja perogol dan penyekatan jalan yang menyebakan distribusi barang sampai ke pasar terlambat. 

Kondisi tersebut juga menyebabkan berkurangnya ketersedian bawang merah di tingkat grosir menjadi 60 ton atau turun 38,78% terhadap pasokan normalnya yaitu 98 ton. 

Untuk itu, saat ini Bapanas bersama dengan pemerintah daerah (Pemda) tengah melakukan percepatan fasilitasi distribusi bawang merah dari wilayah surplus ke wilayah defisit untuk menekan lanju harga. 

"Misalnya dari Brebes ke Kalimantan Timur karena di sana harganya memang lebih rendah," ungkap Ketut. 

Berdasarkan Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (22/4), pukul 17:22 WIB, harga bawang merah di tingkat konsumen memang tinggi dan naik 1,22% menjadi Rp 52.310/kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi