Badan Pangan Nasional Gunakan Dua Langkah Ini untuk Stabilisasi Harga Jagung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Rahmi Widiriani mengatakan, terdapat dua upaya yang dilakukan pemerintah dalam stabilisasi harga jagung.

Di antaranya menggunakan cadangan jagung pemerintah dan fasilitasi distribusi. Untuk cadangan jagung pemerintah, Rachmi menambahkan, sesuai Keputusan Kepala Badan No 3/2023, jumlah cadangan jagung pemerintah yang dikelola dalam setahun ialah 250.000 ton.

Kemudian untuk fasilitasi distribusi, sudah dilakukan dari daerah produksi misalnya Nusa Tenggara Barat (NTB) ke daerah konsumsi. Upaya ini dilakukan agar harga jagung pakan yang sampai ke peternak tidak melonjak.


Baca Juga: Bapanas Evaluasi Kebijakan Impor Beras

"Untuk stabilisasi harga jagung pakan, Badan Pangan juga telah mengeluarkan biaya fasilitasi distribusi dari NTB ke Jawa Tengah dan Jawa Timur agar harga jagung di peternak tidak melonjak," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/5).

Ia mengatakan, saat ini stok jagung yang ada di Perum Bulog yakni 6,75 ton. Di mana stok tersebut yang digunakan untuk intervensi harga jagung agar tak naik lebih tinggi.

"Kalau stok jagung pakan yang di gudang Bulog saat ini ada 6,75 ton, sudah salur ke para peternak mandiri," kata Rachmi.

Berdasarkan prognosa yang ada di Badan Pangan Nasional produksi selama tahun 2023 sekitar 17,9 juta ton. Adapun kebutuhan jagung dalam negeri sebesar 16,7 juta ton.

Baca Juga: Wacana Pemberian Subsidi Jagung Dinilai Tak Ampuh Tekan Harga Telur

Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Kelembagaan Bulog, Tomy Wijaya mengatakan, pada dasarnya Perum Bulog siap dalam melaksanakan yang menjadi penugasan dari pemerintah. Baik penugasan untuk beras ataupun jagung.

*Terkait pelaksanaan Bulog akan menjalankan apa yang menjadi penugasan dari Pemerintah," kata Tomy.

Untuk fasilitas pengelolaan cadangan jagung, Bulog sendiri kini sedang membangun corn drying center (CDC) yang ada di Boolang Mongondow, Sulawesi Utara dan Dompu, NTB.

CDC merupakan fasilitas penurun kadar air pada jagung sampai kadar air sesuai standar penyimpanan dengan memanfaatkan uap panas berbahan bakar ramah lingkungan, dengan kapasitas dryer 160 ton/hari dan kapasitas 1 unit silonya 3 x 3000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .