KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bukalapak membuat gebrakan di bisnis penerbangan. Dalam akun Instagram CEO Bukalapak Achmad Zaky memperlihatkan pesawat dengan logo besar Bukalapak yang masih di hanggar. Banyak netizen berspekulasi bahwa Bukalapak akan berbisnis logistik menggunakan pesawat sama seperti FedEX dan DHL. Sayangnya Zaky tak mau buka suara.
Baca Juga: Valuasi Bukalapak kini melampaui US$ 25 miliar setelah perusahaan Korsel suntik dana Seperti diketahui kemarin, Bukalapak, pada hari Jumat (4/10) mengatakan Shinhan Financial Group Co Ltd Korea Selatan ikut bergabung dalam penghimpunan dana teranyar perusahaan. Hal ini akan mendongkrak valuasi Bukalapak menjadi US$ 2,5 miliar lebih. Melansir Reuters, Bukalapak tidak mengungkapkan berapa nilai investasi yang akan diterimanya melalui unit perbankan investasi Shinhan, Ghanhan GIB, atau seberapa banyak saham yang akan diperoleh Shinhan.
Menurut pernyataan resmi Bukalapak, investor lainnya termasuk konglomerat media Indonesia Emtek, yang merupakan pendukung lama. Bukalapak berhasil mengumpulkan dana senilai US$ 50 juta pada putaran penggalangan dana sebelumnya pada Januari dari perusahaan Korea Selatan yang dipimpin oleh Mirae Asset Daewoo Co Ltd dan portal internet Naver Corp.
Baca Juga: Bukalapak dan kinerja industri e-commerce Adapun investor lain Bukalapak adalah yang GIC Pte Ltd Singapura dan Ant Financial China. Diterpa Isu PHK Beberapa minggu kematin, Bukalapak tengah menjadi perbincangan hangat saat ini. Sebab, salah satu perusahaan rintisan (startup) yang telah menyandang status unicorn di Indonesia ini, dikabarkan bakal melakukan aksi Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) massal terhadap karyawannya. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, karyawan yang terkena PHK sebanyak 100 dari keseluruhan 2.600 karyawan.
Baca Juga: Pelaku E-commerce Mulai Ikhtiar Menyapih Bisnis Adapun
Chief of Strategy Officer of Bukalapak Teddy Oetomo mengungkapkan efisiensi agar perusahaan bisa mencetak untung menjadi salah satu alasan dari PHK tersebut.
Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi keuangan Bukalapak? Berdasarkan penelusuran Kompas.com dalam laporan keuangan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), kinerja keuangan Bukalapak sedikit tertahan dalam satu tahun terakhir. Bukalapak membukukan pendapatan sebesar Rp 69,76 miliar sepanjang semester I 2019. Sementara tahun lalu, Bukalapak berhasil mencatatkan pendapatan hingga Rp 119,05 miliar. Selain itu, beban pokok pendapatan justru melonjak dari hanya Rp 3,83 miliar pada tahun 2018 dan melonjak hingga 12 kali lipat menjadi Rp 37,73 miliar pada semester I tahun ini. Utang perusahaan pun mengalami lonjakan dari sebesar Rp 56,8 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 84,3 miliar tahun ini. Adapun untuk utang lain-lain, perusahaan mencatatkan pertumbuhan, yaitu dari Rp 1,96 miliar menjadi Rp 2,95 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini