KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Restorasi Gambut (BRG) terus berupaya menyelamatkan lahan gambut dari kegiatan pembakaran hutan. Terutama di wilayah-wilayah yang ada ada lahan gambut. Salah satunya di Kalimantan Tengah. Kali ini program yang dilakukan BRG adalah dengan melibatkan kaum perempuan. Myrna A. Safitri, Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut mengatakan hingga kini sudah ada 773 kelompok perempuan yang telah mendapat pendampingan dari BRG. Jumlah tersebut diharapkan terus menigkat seiring berjalannya waktu. Selain membina soal pertanian, kelompok perempuan tersebut juga diberi keterampilan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk kerajinan anyaman yang dibuat dari rumput atau tanaman yang banyak tumbuh di lahan gambut. Dan ternyata, kaum hawa tersebut sudah bisa membuat anyaman menjadi tas, topi, keranjang, tikar dan dompet yang siap dipasarkan.
Badan Restorasi Gambut mulai melibatkan kaum perempuan untuk jaga lahan gambut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Restorasi Gambut (BRG) terus berupaya menyelamatkan lahan gambut dari kegiatan pembakaran hutan. Terutama di wilayah-wilayah yang ada ada lahan gambut. Salah satunya di Kalimantan Tengah. Kali ini program yang dilakukan BRG adalah dengan melibatkan kaum perempuan. Myrna A. Safitri, Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut mengatakan hingga kini sudah ada 773 kelompok perempuan yang telah mendapat pendampingan dari BRG. Jumlah tersebut diharapkan terus menigkat seiring berjalannya waktu. Selain membina soal pertanian, kelompok perempuan tersebut juga diberi keterampilan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk kerajinan anyaman yang dibuat dari rumput atau tanaman yang banyak tumbuh di lahan gambut. Dan ternyata, kaum hawa tersebut sudah bisa membuat anyaman menjadi tas, topi, keranjang, tikar dan dompet yang siap dipasarkan.