JAKARTA. Setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) bakal segera menggelar penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten konstruksi ini menawarkan harga pelaksanaan rights issue di kisaran Rp 2.580 hingga Rp 3.583 per saham. Jumlah saham yang bakal ditebar berkisar antara 1,23 miliar sampai 1,71 miliar. Artinya, PTPP membidik dana hingga Rp 4,4 triliun. Analis Kresna Securities Fahressi Fahalmesta mengatakan, setelah aksi korporasi ini, neraca keuangan dan permodalan PTPP akan menguat. Ini membuat perseroan lebih leluasa dalam mengincar proyek infrastruktur.
“Dengan rights issue ini, rasio utang PTPP juga lebih aman sehingga akan memudahkan pencarian pendanaan," jelas Fahressi, Senin (14/11). Asal tahu saja, rasio utang PTPP tahun ini mencapai 0,94 kali. Nah, dengan tambahan dana rights issue, rasio utang perseroan akan turun menjadi 0,51 kali. Tapi analis RHB Securities Dony Gunawan dalam risetnya menyebut, aksi PTPP ini juga bisa menimbulkan risiko overhang. Maksudnya, aksi korporasi ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan permintaan saham PTPP dalam jangka pendek, yang akhirnya menekan harga saham PTPP. Selain itu, emiten pelat merah ini juga menghadapi risiko dari sisi bisnis. Misalnya penundaan pada proyek infrastruktur dan lesunya sektor properti. Dodi memperkirakan permintaan properti masih belum pulih di 2017. Tapi Fahressi yakin PTPP bisa mengatasi masalah tersebut. Menurut dia, PTPP merupakan emiten dengan kontrak paling aman ketimbang emiten sejenis. Tambah lagi, kontrak-kontrak PTPP dikerjakan sendiri oleh perusahaan. Ini dapat menekan risiko. PTPP akan menggunakan dana right issue untuk menutupi belanja modal pendanaan proyek infrastruktur prioritas pemerintah. Beberapa proyek yang masuk prioritas adalah proyek Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan tol Depok-Antasari. PTPP juga akan mengalokasikan dana sekitar Rp 1,06 triliun untuk proyek pembangkit listrik, jalan tol, kawasan industri dan pelabuhan. Tambah ekuitas Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurcahyadi menambahkan, kekuatan PTPP bersumber pada anak usahanya yang tersebar di berbagai sektor, seperti properti, bisnis precast, infrastruktur dan segmen lainnya.