KONTAN.CO.ID - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menginginkan agar neraca transaksi berjalan (current account) Indonesia bisa mencatat surplus. Walau defisitnya sejauh ini semakin membaik dibanding tahun 2013 lalu. Agus mengatakan, tahun 1999 silam, current account Indonesia mencatat surplus meski terbantu oleh harga komoditas yang tinggi. Saat harga komoditas rendah, current account Indonesia mencatat defisit. Bahkan di atas batas aman sebesar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu 4,2% dari PDB di tahun 2013. Sementara di tahun lalu, defisit current account membaik menjadi 1,8% dari PDB. Meski begitu, dibanding ASEAN 5, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang current accountnya defisit.
Bagaimana dorong transaksi berjalan surplus?
KONTAN.CO.ID - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menginginkan agar neraca transaksi berjalan (current account) Indonesia bisa mencatat surplus. Walau defisitnya sejauh ini semakin membaik dibanding tahun 2013 lalu. Agus mengatakan, tahun 1999 silam, current account Indonesia mencatat surplus meski terbantu oleh harga komoditas yang tinggi. Saat harga komoditas rendah, current account Indonesia mencatat defisit. Bahkan di atas batas aman sebesar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu 4,2% dari PDB di tahun 2013. Sementara di tahun lalu, defisit current account membaik menjadi 1,8% dari PDB. Meski begitu, dibanding ASEAN 5, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang current accountnya defisit.