JAKARTA. Minimnya katalis serta dorongan berita positif, IHSG ditutup melemah 0,64% ke level 4.731,56, Senin (16/5). Heldy Arifien, Analis Daewoo Securities Indonesia mengatakan tekanan pelemahan dipimpin oleh terpuruknya sektor aneka-industri 1,81%, disusul oleh sektor manufaktur dan konsumer yang masing-masing membukukan kerugian sebesar 1.33%.

Para pelaku pasar masih dalam posisi wait and see, di mana kondisi tersebut tercermin dari jumlah saham yang berpindah tangan hari ini 15,65% lebih rendah dibandingkan dengan jumlah saham yang diperdagangkan hari sebelumnya.

"Dengan mencermati stop-loss support 4.720 apabila mampu bergerak positif dan menguji penetrasi resistensi 4.735 sampai 4.740, maka IHSG akan bertahan pada uptrend channelnya dengan ekspektasi target resistensi terdekat besok di 4.830," kata Heldy.

Sementara menurut Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama mengatakan besok IHSG diprediksi akan menguat terbatas. Dengan support dan resistance cukup ebar karena profil resiko cukup tinggi di pekan ini. Support 4.693 dan resistance 4.768.

Bursa Asia hari ini hijau termasuk China, Jepang dan Korea. "Hanya Indonesia dan Malaysia yang merah. Sentimen minyak serta ekspektasi inflasi Amerika Serikat yang positif diperkirakan mendukung penguatan bursa Asia," kata Christian.

Sementara William Suryawijaya, analis dari Asjaya Indosurya Securities mengatakan IHSG masih berada dalam range konsolidasi, momentum koreksi dapat dimanfaatkan bagi investor jangka menengah - panjang untuk melakukan akumulasi pembelian.

Menurutnya, IHSG besok berpotensi menguat dengan support 4.710 masih terlihat akan diuji, namun potensi kenaikan terlihat lebih besar untuk saat ini, walau masih bersifat teknikal rebound jika terjadi kenaikan. "Sementara resistance level 4802 masih berpotensi untuk digapai dalam beberapa waktu mendatang," kata William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto