JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup dengan koreksi 0,28%. Padahal sebelumnya indeks sempat menguat hingga 4.035 di sesi pertama tadi. "Naiknya indeks PMI (indeks manufaktur) China bulan Juni ke 49,5 dari sebelumnya 48,3 menjadi sentimen positif di awal hari untuk bursa," kata David Nathanael Sutyanto, Analis First Asia Capital kepada
KONTAN, Selasa (24/7). Ia melihat, masih ada dorongan beli kuat, yang tecermin dari pembelian bersih (
net buy) Rp 18,51 miliar dari investor asing kepada saham-saham, seperti
BMRI,
BMTR dan
INTP. Kondisi inilah yang membuat David berpendapat, indeks berpeluang kembali
rebound dengan kisaran pergerakan di 3.980- 4.030.
"Walaupun, masih terkendala bursa Eropa yang diperkirakan lanjut melemah pada pembukaannya nanti," ucap David. Saran bagi para investor adalah mengambil posisi
trading buy on weakness saham-saham dengan fundamental baik dan kinerja baik. Karena rilis laporan keuangan yang akan dilakukan akhir bulan ini berpotensi mengangkat kinerja indeks, terutama rilis keuangan sektor properti, konsumer dan perbankan. Semuanya diprediksi akan mengalami pertumbuhan laba yang cukup signifikan. "Selain itu, pemodal harus menjaga level
stop loss (menghentikan kerugian) dan level
trailing stop (mengamankan
profit)," imbuhnya. Katalis Eropa Lain halnya dengan Analis Indosurya Asset Management, Fridian Warda yang memperkirakan IHSG di sesi kedua nanti akan bergerak
mixed dengan kecenderungan melemah. Menurutnya, IHSG akan bergerak ke 3.980 sebagai
support terdekatnya dan potensi
resistance di 4.070. “Sementara target support terdalam di pekan ini adalah pada level 3.930 (50%
fibonacci retracement). Indeks akan terkoreksi oleh sentimen Spanyol yang melarang kegiatan
shot-selling hingga tanggal 23 Oktober mendatang, untuk semua instrumen sekuritas di tengah-tengah krisis utang yang tengah terjadi di negara tersebut. "Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa utang negara di kawasan Spanyol dan krisis perbankan Spanyol mungkin lebih buruk dari yang diperkirakan," ulas Fridian, Selasa (24/7). Begitu pula dengan perkembangan Yunani yang diharuskan untuk memenuhi komitmen
bailout mereka. Dikabarkan pihak Troika akan berkunjung ke Yunani pada hari ini (24/7), dan akan membahas mengenai masalah bailout tersebut. "Nah, jika terbukti pihak Yunani tidak dapat memenuhi komitmen
bailout mereka, maka dapat dikatakan bahwa Yunani
default, dan terancam akan keluar dari European Union September mendatang," urai Fridian. Dengan situasi ini, ia menyarankan investor sebaiknya ambil posisi wait
& see terlebih dahulu untuk perdagangan hari ini. Dengan juga memperhatikan kondisi market Eropa yang akan buka pada sesi kedua perdagangan IHSG nanti.
"Pilihan saham-saham yang bisa dilirik pemodal tersebut antara
GGRM,
INDF,
ASIA,
MYOR serta
PGAS," bebernya. Saham-saham dari sektor konsumsi dan infrastruktur jadi alternatif, karena sifat defensif mereka, serta adanya
seasonal cycle menjelang Lebaran. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: