Bagaimana Peta Politik Pasca Reshuffle Kabinet? Begini Pandangan Pengamat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet pada Senin (17/7). Tercatat adanya pelantikan pejabat menteri dan wakil menteri.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi terkait dengan dukungannya pada Pilpres 2024.

Meski begitu, Ujang menyebut, capres-cawapres hingga koalisi belum terlihat jelas karena belum secara resmi didaftarkan ke KPU. 


Oleh karena itu, partai politik peserta pemilu saat ini dinilai masih terus mematangkan koalisi yang akan dibentuk. Dinamika tersebut diprediksi akan terus berjalan hingga pendaftaran capres-cawapres dan koalisi partai ke KPU.

Baca Juga: Jokowi Reshuffle Menteri dan Wakil Menteri, Ini Tanggapan APINDO

Adapun pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2024 dibuka mulai 19 Oktober - 25 November 2023.

"Jadi saya melihatnya semuanya masih mungkin berubah, masih mungkin terjadi dinamika-dinamika, perubahan-perubahan yang cepat dalam konteks koalisi, peta politik maupun dalam konteks capres cawapres," jelas Ujang saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/7).

Seperti diketahui, dalam reshuffle kabinet hari ini, Presiden Jokowi melantik Budi Arie Setiadi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika.

Baca Juga: Jokowi Kembali Reshuffle Kabinetnya, Ini Kata Ketum Kadin DKI

Lalu, Pahala Nugraha Mansury dilantik menjadi Wakil Menteri Luar Negeri, Rosan Perkasa Roeslani menjadi Wakil Menteri BUMN, Syaiful Rahmat menjadi Wakil Menteri Agama.

Berikutnya, Paiman Raharjo dilantik menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga melantik Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .