JAKARTA. Prospek kinerja saham PT Astra International Tbk (ASII) cukup baik pada tahun depan. Itu sebabnya, Indosurya Securities merekomendasikan beli (buy) untuk saham ASII, dengan target harga Rp 8.250 per saham.Sampai penutupan perdagangan saham kemarin (5/12), saham produsen otomotif ini berada pada posisi harga Rp 7.050.Menurut Kepala Riset Indosurya Securities, Tonny W Setiadi, pihaknya lebih konservatif untuk saham ASII seiring belum ada prediksi tambahan penjualan yang potensial untuk Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Penjualan mobil murah ini masih menunggu regulasi Low Cost Green Car (LCGC) alias mobil murah dan ramah lingkungan yang tak kunjung diterbitkan oleh pemerintah."Jika pada akhir tahun ini regulasi resmi pemerintah tentang LCGC tersebut dirilis, maka ASII langsung bisa mulai memasarkan produk LCGC mereka secara resmi secepatnya," jelas Tonny. Pihak Astra sendiri berencana untuk memulai menjual produk yang bersegmen LCGC sekitar bulan Februari atau Maret 2013.Dia mengestimasi, dampak positif dari hal tersebut pada kinerja ASII akan terlihat pada semester kedua tahun depan. "Hanya saja, ASII tidak bisa menghindari adanya potensi kenaikan biaya produksi juga," jelas Tonny kembali.Saat ini, ASII fokus mengembangkan enam lini bisnis. Di antaranya yaitu divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, divisi teknologi agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.Tahun 2013, Tonny memprediksi pendapatan ASII akan naik 23% menjadi Rp 234,76 triliun dari estimasi pendapatan sampai akhir tahun 2012 sebesar Rp 190,85 triliun. Sedangkan untuk laba bersih ASII, Tonny memprediksi bisa berpeluang naik menjadi Rp 23,47 triliun dari Rp 19,56 triliun di tahun 2012.Menurutnya, kontribusi net income terbesar ASII sampai saat ini adalah pendapatan dari penjualan kendaraan roda empat, yakni sebesar 30% dari net income. Kemudian, penjualan kendaraan roda dua berkontribusi 14% dari net income. Selain itu, dia juga meramal, akan terjadi peningkatan DER (debt to equity ratio) perusahaan. Hal ini dikarenakan, perseroan berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp 15 triliun. "Dana penerbitan surat utang tersebut, akan digunakan untuk refinancing utang dan mendukung working capital," jelas Tonny.Sebagai catatan, DER mengambarkan perbandingan antara total hutang dan total ekuitas. Semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang–hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar risiko yang dihadapi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bagaimana prospek saham dan kinerja ASII di 2013?
JAKARTA. Prospek kinerja saham PT Astra International Tbk (ASII) cukup baik pada tahun depan. Itu sebabnya, Indosurya Securities merekomendasikan beli (buy) untuk saham ASII, dengan target harga Rp 8.250 per saham.Sampai penutupan perdagangan saham kemarin (5/12), saham produsen otomotif ini berada pada posisi harga Rp 7.050.Menurut Kepala Riset Indosurya Securities, Tonny W Setiadi, pihaknya lebih konservatif untuk saham ASII seiring belum ada prediksi tambahan penjualan yang potensial untuk Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Penjualan mobil murah ini masih menunggu regulasi Low Cost Green Car (LCGC) alias mobil murah dan ramah lingkungan yang tak kunjung diterbitkan oleh pemerintah."Jika pada akhir tahun ini regulasi resmi pemerintah tentang LCGC tersebut dirilis, maka ASII langsung bisa mulai memasarkan produk LCGC mereka secara resmi secepatnya," jelas Tonny. Pihak Astra sendiri berencana untuk memulai menjual produk yang bersegmen LCGC sekitar bulan Februari atau Maret 2013.Dia mengestimasi, dampak positif dari hal tersebut pada kinerja ASII akan terlihat pada semester kedua tahun depan. "Hanya saja, ASII tidak bisa menghindari adanya potensi kenaikan biaya produksi juga," jelas Tonny kembali.Saat ini, ASII fokus mengembangkan enam lini bisnis. Di antaranya yaitu divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, divisi teknologi agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.Tahun 2013, Tonny memprediksi pendapatan ASII akan naik 23% menjadi Rp 234,76 triliun dari estimasi pendapatan sampai akhir tahun 2012 sebesar Rp 190,85 triliun. Sedangkan untuk laba bersih ASII, Tonny memprediksi bisa berpeluang naik menjadi Rp 23,47 triliun dari Rp 19,56 triliun di tahun 2012.Menurutnya, kontribusi net income terbesar ASII sampai saat ini adalah pendapatan dari penjualan kendaraan roda empat, yakni sebesar 30% dari net income. Kemudian, penjualan kendaraan roda dua berkontribusi 14% dari net income. Selain itu, dia juga meramal, akan terjadi peningkatan DER (debt to equity ratio) perusahaan. Hal ini dikarenakan, perseroan berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp 15 triliun. "Dana penerbitan surat utang tersebut, akan digunakan untuk refinancing utang dan mendukung working capital," jelas Tonny.Sebagai catatan, DER mengambarkan perbandingan antara total hutang dan total ekuitas. Semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang–hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar risiko yang dihadapi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News