KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) diperkirakan mencapai US$80.000 pada akhir tahun 2024. Pemangkasan suku bunga The Fed hingga efek
halving menjadi pendorongnya. CEO Triv Gabriel Rey mengatakan, saat ini titik resistance terkuat BTC berada di US$66.000.
Baca Juga: Menebak Arah Bitcoin Jelang Rilis Sejumlah Data Ekonomi AS Menurutnya, jika tembus, serta berlanjut ke US$70.000 maka BTC akan mencapai level tertinggi yang baru (
All Time High/ATH). "Jadi kemungkinan ditarget US$80.000," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (24/9). Berdasarkan coinmarketcap, Bitcoin bertengger di US$ 63.518 pada Selasa (24/9) pukul 19.16 WIB. Sepekan terahir, harga BTC naik 7,55% dan dalam 24 jam terakhir terkoreksi naik 0,27%.
Baca Juga: Naik Pekan Lalu, Harga Bitcoin (BTC) Pekan Ini Diprediksi Datar Gabriel menerangkan, selain pemangkasan suku bunga the Fed, sentimen pendukung harganya dari efek halving. Ia memperkirakan, khususnya pada kuartal terakhir tahun 2024 harga Bitcoin akan terkerek naik seiring habisnya stok lama dari hasil menambang. "Karena 6-8 bulan dari halving stok lama sudah habis sehingga cost of production akan naik, jadi harganya akan mengalami penguatan," jelas Gabriel. Dus, ia juga menilai akan ada pergeseran transaksi aset kripto. Ia menuturkan, di Triv saat ini transaksi yang banyak dilakukan terjadi pada memecoin, seperti babydoge, neiro ethereum, shiba dan doge.
Baca Juga: Peretas Mengintai, Pedagang Aset Kripto Jangan Lengah! Menurutnya, trader/investor kripto cenderung memperhatikan 'attention' dibandingkan fundamental. Dengan begitu, ia memperkirakan akan ada rotasi ke altcoin. "Investor bisa masuk kembali dengan menerapkan strategi dollar cost averaging," tutup Gabriel. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto